3 December 2024
Indeks

Aplikasi “Maimo” Jadi Ujung Tombak Promosi Wisata di Sulawesi Tenggara

  • Bagikan
Aplikasi Maimo
Aplikasi Maimo

SULTRATOP.COM, Kendari – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pariwisata (Dispar) telah resmi me-launching aplikasi “Maimo” di Rumah Makan Kampong Bakau Kendari pada Kamis malam (29/11/2023).

Aplikasi yang diluncurkan langsung oleh Kepala Dispar Sultra, Belli ini sudah dapat diunduh di Play Store. Maimo memberikan informasi seputar pariwisata yang ada di Sultra meliputi destinasi wisata, desa wisata, hotel, rental, toko, dan restoran.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Hadirnya aplikasi Maimo merupakan ujung dari diskusi di Dispar Sultra. Salah satu alasan adanya aplikasi ini karena hasil kegiatan Dispar Sultra terkait identifikasi potensi wisata belum ada kanalnya. Sementara di daerah lain sudah sangat maju dengan memanfaatkan teknologi digital.

Contohnya, saat ini Dispar Sultra sedang mengidentifikasi 100 air terjun, serta beberapa pantai yang layak menjadi destinasi wisata. Belli berharap, hasil identifikasi itu dapat masuk ke aplikasi Maimo sehingga bisa menjadi referensi bagi para wisatawan.

“Harapan kita, hasil pekerjaan kita semua ada di aplikasi ini,” kata Belli ketika memberi sambutan.

Belli memastikan sebagai kepala dinas, dirinya akan terus mendukung keberlanjutan aplikasi Maimo dengan kebijakan-kebijakan yang sesua. Bahkan aplikasi ini akan jadi ujung tombak promosi wisata Sultra.

Ke depan, sudah diusulkan melalui APBD 2024 untuk pengadaan layar monitor yang menampilkan aplikasi Maimo. Rencananya, layar monitor milik Dispar ini akan terpasang di Bandara Haluoleo Kendari dan Kantor Gubernur Sultra.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Pemasaran Dispar Sultra Andi Syahrir menjelaskan bahwa lahirnya aplikasi tersebut berangkat dari keprihatinan bahwa sekian lama pariwisata Provinsi Sultra bergerak tapi tidak ada informasi yang terpadu untuk wisatawan. Dengan alasan itu, Dispar berusaha menggagas aplikasi yang sesuai.

Apalagi, aplikasi serupa di wilayah Jawa telah berkembang dan menjadi andalan pariwisata. Misalnya sudah ada yang dapat memproses transaksi keuangan wisatawan dan berbagai fitur menarik lainnya. Terlepas dari kekurangan yang ada, harapannya, Maimo bisa bersaing menghadirkan pelayanan kepariwisataan secara maksimal.

Asal Usul Aplikasi Maimo

Semula pihak Dispar Sultra kesulitan mencari kata yang pas untuk penamaan aplikasi. Akhirnya mereka menemukan nama “maimo” yang berasal dari bahasa Buton yang artinya “ayo datang” atau “ayo mari”.

Maimo dianggap sebuah kata yang sifatnya lokalitas Sulawesi Tenggara. Selain terdapat dalam bahasa Buton, kata “maimo” sesungguhnya juga ada dalam bahasa-bahasa daerah lokal lainnya dari wilayah daratan hingga Buton dan Muna yang artinya juga serupa.

Ketika awal gagasan itu muncul, Andi Syahrir ditugaskan oleh Kepala Dispar untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administratif. Pendidikan dan pelatihan (diklat) ini merupakan syarat untuk naik jabatan setingkat kepala dinas.

Selama menjalani proses pembelajaran itu, Andi Syahrir mengkongkritkan gagasan tentang aplikasi Maimo. Setelah gagasan tentang Maimo sudah siap, Kepala Dispar Sultra memberikan restu agar pembuatan aplikasi tersebut dianggarkan lewat APBD 2023. Selain itu juga mendapat dukungan dari Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sultra.

Andi Syahrir optimis aplikasi Maimo dapat menjadi salah satu solusi atau ujung tombak promosi pariwisata Sultra. Seiring penyempurnaan fitur-fitur di dalamnya, aplikasi ini akan terus berkembang dengan mempertimbangkan saran-saran yang masuk untuk kemajuan pariwisata Sultra. (===)

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan