21 November 2024
Indeks

9 Orang Warga Sultra Meninggal Kena DBD, Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Disorot

  • Bagikan
9 Orang Warga Sultra Meninggal Kena DBD, Kurangnya Pengetahuan Masyarakat Disorot
Ilustrasi

SULTRATOP.COM, KENDARI – Kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat terkait gejala dan penanganan demam berdarah dengue (DBD) dinilai menjadi penyebab sembilan orang warga Sulawesi Tenggara (Sultra) meninggal dunia pada awal 2024 karena penyakit tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Sultra, dr Muhammad Ridwan, mengatakan bahwa berdasarkan data yang diperoleh per 19 Februari 2024, terjadi sembilan kasus kematian akibat DBD di Sultra.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Sebanyak 5 orang di Kota Kendari, 3 Konsel, 1 Konawe. Rata-rata umur anak-anak, di bawah umur 11 tahun,” ucapnya saat dihubungi pada Senin (19/2/2024).

Ridwan menyebut bahwa kasus kematian tersebut rata-rata akibat keterlambatan pasien dibawa ke rumah sakit yang mengakibatkan renjatan. Renjatan tersebut kemudian menyebabkan syok anafilaktik (reaksi alergi yang tergolong berat).

“Ini karena faktor ketidaktahuan. Ada yang pergi ke dukun dulu untuk tiup-tiup. Nanti dia syok baru datang di rumah sakit. Apa lagi yang mau di bikin orang rumah sakit kalau sudah grade 4. Kalau sudah sampai grade 4 sudah tidak ada lagi yang bisa dibikin. Ujungnya, rumah sakit lagi yang jadi masalah,” tambah Ridwan.

Berdasarkan laporan kronologi pada penyelidikan epidemiologi terhadap orang yang meninggal tersebut menunjukan bahwa kasus meninggal karena DBD tersebut karena keterlambatan pasien dibawa ke rumah sakit.

Untuk diketahui, dalam kasus DBD ada 4 tingkatan derajat penyakit. DBD grade 1, penderita akan mengalami demam disertai 2 atau lebih tanda berikut; sakit kepala, nyeri di belakang bola mata, pegal-pegal dan nyeri sendi dengan uji bendung positif.

Selanjutnya, pada DBD grade 2, gejala di atas disertai perdarahan spontan seperti bintik-bintik merah di kulit, mimisan perdarahan gusi, muntah darah atau berak hitam. Pada DBD grade 3, gejala di atas disertai kegagalan sirkulasi (kulit dingin dan lembab serta gelisah).

Serta DBD grade 4, yaitu renjatan atau syok berat dengan tekanan darah dan nadi tidak terukur. Keempat derajat tersebut selalu disertai parameter laboratorium tombosit kurang dari 100.000/ul dan ada bukti kebocoran plasma (peningktan hematokrit). (—–)

Penulis: M1
Editor: Ilham Surahmin

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan