SULTRATOP.COM – Tim Nasional Maroko berhasil mengukir sejarah dalam gelaran Piala Dunia Qatar 2022 dengan lolos ke babak semifinal. Prestasi terbaik mereka terakhir adalah saat lolos ke babak 16 besar pada Piala Dunia 1986.
Meski bukan tim unggulan, wakil Benua Afrika ini terus menyajikan kejutan. Timnas Maroko berhasil memuncaki grup F Piala Dunia 2022 yang juga diisi Kroasia, Belgia, dan Kanada. Tak hanya itu, Timnas berjuluk Singa Atlas ini berhasil menyingkirkan Spanyol di babak 16 besar.
Timnas Maroko kembali membuat kejutan usai membungkam Portugal di babak perempat final, sekaligus mengukir sejarah sebagai tim asal Benua Afrika pertama yang tembus semifinal Piala Dunia.
Nah, berikut 7 fakta Maroko yang dirangkum Sultratop dari berbagai sumber:
1. Terletak di Benua Afrika
Maroko merupakan salah satu negara di Afrika Utara. Negara ini berbatasan dengan Aljazair di timur dan tenggara, Sahara Barat di selatan, Samudra Atlantik di barat, dan Laut Mediterania di utara.
Maroko memiliki wilayah yang sebagian besar terdiri dari gurun dan pegunungan yang terjal. Terdapat dua pegunungan yang terkenal di negara ini, yaitu Pegunungan Rif dan Pegunungan Atlas.
Maroko juga salah satu dari hanya tiga negara (bersama Spanyol dan Prancis) yang memiliki garis pantai di Samudra Atlantik dan juga di Laut Mediterania.
Maroko adalah anggota berpengaruh dari Liga Arab. Negara tersebut memiliki ekonomi terbesar kelima di Afrika.
2. Bertetangga dengan Spanyol dan Portugal
Maroko terletak di ujung barat laut Afrika di ujung benua Eropa. Sehingga secara geografis, Maroko bertetangga dengan Spanyol dan Portugal, dua negara yang berhasil mereka kalahkan di Piala Dunia 2022. Bahkan Maroko dan Spanyol hanya dipisahkan oleh Selat Gibraltar.
Hal ini pula yang menyebabkan banyak imigran Maroko di Spanyol, termasuk di antaranya punggawa Timnas Maroko seperti Achraf Hakimi, Youssef En-Nesyri, dan Yassine Bounou yang tumbuh di akademi sepak bola Spanyol.
3. Mayoritas Penduduknya Beragama Islam
Maroko memiliki penduduk mayoritas muslim dan Islam merupakan agama resmi negara itu. Agama minoritas lainnya adalah Kristen dan Yahudi.
Maroko memiliki masjid terbesar ketujuh di dunia dengan kapasitas hingga 80 ribu jamaah bernama Masjid Hassan II di Kota Casablanca.
Sebagian besar penduduk Maroko terdiri dari orang Arab dan Imazighen atau campuran keduanya. Juga ada suku Berber. Populasi lain adalah keturunan pengungsi dari Spanyol dan Afrika sub-Sahara.
Bahasa resmi Maroko adalah bahasa Arab dan Berber sedangkan bahasa sekunder adalah Prancis. Bahasa Spanyol dan Inggris juga semakin banyak digunakan.
4. Sistem Pemerintahan Monarki
Maroko menjadi satu-satunya monarki di Afrika Utara yakni sistem pemerintahan monarki konstitusional dengan parlemen yang dipilih. Raja Maroko memegang kekuasaan eksekutif dan legislatif, serta komandan tertinggi militer, kebijakan luar negeri, dan urusan agama.
Adapun kekuasaan eksekutif dijalankan oleh pemerintah, untuk kekuasaan legislatif dipegang pemerintah dan dua lembaga parlemen, Majelis Perwakilan Rakyat dan Majelis Anggota Dewan.
5. Dijuluki Negeri Barat
Maroko disebut sebagai Negeri Barat oleh bangsa Arab. Sebab, nama Arab dari negara Maroko adalah Al-Mamlaka-al-Maghribiya atau dalam bahasa Inggris disebut The Western Kingdom.
Julukan itu bukan tanpa sebab. Pasalnya, jika dibandingkan negeri-negeri Arab lainnya, Maroko terletak di bagian paling barat di peta dunia.
6. Kaya Budaya
Maroko termasuk negara yang kaya akan budaya. Negara ini menjadi tempat pertemuan budaya dari berbagai macam bangsa. Yaitu, dari daerah timur (Benua Asia) yang meliputi kebudayaan bangsa Punisia, Tunisia, Yahudi, dan Arab.
Sedangkan dari utara (Benua Eropa), terdapat bangsa Romawi, Vandal (Jerman), dan Andalusia (Spanyol). Dari daerah selatan, terdapat kebudayaan yang berasal dari wilayah gurun Sahara.
Makanan tradisional warga Maroko adalah makanan suku Berber. Antara lain, bourjeje atau kue dadar yang terbuat dari tepung terigu, telur, ragi, dan garam. Lalu, ada bouchiar atau roti wafer yang dimakan dengan mentega dan madu. Selain itu, jika dalam perayaan atau pesta tertentu, warga Maroko akan memakan couscous.
7. Berhubungan Erat dengan Indonesia
Walau terpisah samudera dan benua, Indonesia memiliki hubungan yang begitu dekat dengan Maroko.
Kisah kedekatan Indonesia dan Maroko itu merupakan jejak keakraban sang Raja Maroko Mohammed V dengan Presiden Sukarno pada 1960. Atas jasa Indonesia, yang diwakili oleh Sukarno kala itu, Raja Mohammed V membuat satu nama jalan khusus untuk Sukarno, sharia-Al-Rais Ahmed Sukarno dan kini bernama Rue Sukarno. Sebagai gantinya, Sukarno juga memberikan satu nama jalan di Jakarta yang terinspirasi dari Maroko, Casablanca.
Raja Mohammed V juga memberi hadiah lain untuk Sukarno berupa pembebasan visa bagi warga Indonesia yang berkunjung ke Maroko. Hebatnya, keistimewaan itu masih berlaku hingga saat ini. WNI dapat berkunjung ke Maroko tanpa visa selama periode waktu tiga bulan atau 90 hari. (*)
Sumber: Wikipedia, Okezone, Detik.com