SULTRATOP.COM, KENDARI – Senja di Kota Lulo datang dengan keindahannya sendiri. Langit jingga perlahan meredup, berganti dengan semburat ungu yang memantul di permukaan Teluk Kendari. Angin sore bertiup lembut, membawa aroma khas jajanan Ramadan yang mulai dijajakan di sudut-sudut kota.
Di Masjid Al-Alam, siluet bangunan megah itu tampak anggun di atas air, menjadi tempat persinggahan mereka yang ingin menenangkan hati sebelum berbuka. Sementara itu, di Bundaran Gubernur, lalu lalang warga semakin ramai, berburu takjil dengan canda tawa yang tak putus. Di sepanjang Anjungan Teluk Kendari, suara deburan ombak berpadu dengan lantunan ayat suci dari Masjid terdekat. Sore yang syahdu, menunggu azan magrib berkumandang di kota yang penuh cerita.
1. Masjid Al-Alam
Di atas perairan Teluk Kendari, Masjid Al-Alam berdiri megah, menjadi saksi bisu bagi para pengunjung yang datang untuk menenangkan hati. Dari pelataran masjid, kilauan air memantulkan cahaya matahari senja, menciptakan pemandangan yang menakjubkan.
Sambil menunggu waktu berbuka, beberapa keluarga duduk di pelataran, menikmati semilir angin dan sesekali bercengkerama dengan anak-anak mereka yang bermain di sekitar. Tak jauh dari sana, pedagang kaki lima mulai sibuk menata lapak, menawarkan aneka takjil yang menggoda selera: es buah, aneka kue, dan gorengan hangat yang tampak begitu menggiurkan.
2. Bundaran Kantor Gubernur
Di Bundaran Kantor Gubernur, suasana tak kalah ramai. Sejak sore, area ini telah dipadati warga yang ingin berburu takjil. Pedagang kaki lima berjajar rapi di sepanjang trotoar, menjajakan berbagai menu berbuka puasa. Ada es kelapa muda segar yang menyegarkan tenggorokan, siomai yang menggoda, hingga bubur kacang hijau yang hangat. Beberapa anak muda memilih duduk santai di tepi jalan, berbincang sambil menikmati suasana senja.
3. Anjungan Teluk Kendari
Di Anjungan Teluk Kendari, pemandangan laut yang terbentang luas menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang ingin ngabuburit dengan suasana tenang. Deburan ombak kecil terdengar di kejauhan, sementara langit yang mulai gelap perlahan dipenuhi kelap-kelip lampu kota.
Di sudut anjungan, pasar Ramadan berdiri dengan warna-warni tenda yang menarik perhatian. Warga hilir mudik, memilih makanan berbuka dari deretan penjual yang sibuk melayani pembeli.
4. Kali Kadia
Berada di pusat kota, Kali Kadia menawarkan suasana yang lebih teduh bagi mereka yang ingin ngabuburit dalam ketenangan. Di tepi kali, beberapa pengunjung duduk santai, menikmati pemandangan air yang mengalir perlahan. Di sepanjang jalan, warung-warung kecil menyediakan hidangan khas Ramadan, dari gorengan hingga es buah dengan warna merah muda yang segar.
Setiap sudut kota Kendari menghadirkan cerita ngabuburit yang berbeda, namun semuanya memiliki satu tujuan yang sama: menikmati waktu senja bersama orang-orang tercinta sebelum akhirnya menyantap hidangan berbuka puasa. Di antara canda, tawa, dan kehangatan Ramadan, warga Kendari kembali merasakan indahnya kebersamaan di bulan penuh berkah ini. (B/ST)
Laporan: Ainun Mardiyah