SULTRATOP.COM, KENDARI – Dalam masa kerja 100 hari pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR)-Hugua, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra berhasil menghasilkan efisiensi anggaran sebesar Rp162 miliar.
Gubernur ASR mengatakan, efisiensi anggaran tersebut dilakukan sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan APBN dan APBD Tahun Anggaran 2025.
“Dalam pembangunan daerah, kami selalu menerapkan prinsip efisiensi, efektivitas, transparansi, dan akuntabilitas penggunaan anggaran,” ucapnya dalam ekspose 100 hari kerja ASR-Hugua di salah satu hotel di Kendari pada Selasa (10/6/2025).
Kata ASR, seluruh anggaran hasil efisiensi tersebut dialokasikan untuk mendukung program prioritas Pemprov Sultra, meliputi pembangunan infrastruktur sebesar Rp99,08 miliar, sektor pendidikan Rp27,36 miliar, dan sektor kesehatan Rp0,5 miliar.
Selain itu, anggaran juga digunakan untuk mendukung program 100 hari pertama Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra sebesar Rp1,28 miliar, pembayaran honorium tenaga honorer Rp5,95 miliar, serta tambahan dukungan operasional bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebesar Rp26 miliar.
“Dengan demikian, total alokasi anggaran untuk program prioritas mencapai Rp160,18 miliar,” kata ASR.
Sebagai bagian dari strategi peningkatan pendapatan daerah, Pemprov Sultra melakukan optimalisasi penerimaan Pajak Air Permukaan (PAP) melalui penegakan terhadap pelaku usaha tambang yang tidak patuh pajak. Hasilnya, pada triwulan I 2025 realisasi PAP naik signifikan sebesar 2.330 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Komitmen itu juga berdampak pada peningkatan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) yang tumbuh 31,52 persen atau sebesar Rp36,2 miliar. Penertiban terhadap kewajiban pajak seperti yang dilakukan kepada PT Ifishdeco berhasil mencatatkan total tagihan sebesar Rp21,96 miliar yang mencakup PKB, BBNKB, pajak alat berat, dan denda.
“Mohon maaf ini para pengusaha, kalau saya tidak tegas dengan lakukan ini, mungkin saya selesai di sini. Ketergantungan kita terhadap fiskal pusat masih tetap seperti itu, 30 persen. Kalau hanya itu, untuk gaji pegawai aja sulit. Jadi saya mohon kepada para pengusaha, bantu saya menyelesaikan masalah-masalah di daerah, saya tidak butuh yang lain, selesaikan kewajiban,” tutur ASR.
Selain itu, kontribusi sektor tambang melalui CSR sebesar Rp3 miliar dimanfaatkan untuk kegiatan sosial dan infrastruktur dasar, serta memperkuat sinergi pemerintah dan swasta dalam pembangunan berkelanjutan.
Dengan komitmen kuat dan strategi yang tepat, Pemprov Sultra memastikan pembangunan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani