SULTRATOP.COM, KENDARI – Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, mengadakan audiensi dengan Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Senin (23/6/2025). Pertemuan ini menjadi bagian dari upaya untuk mempercepat realisasi bantuan dana hibah pascabencana yang telah diusulkan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.
Dalam audiensi tersebut, Wali Kota Siska didampingi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kendari, Amir Hasan, yang juga menjabat sebagai ex officio Kepala BPBD, serta Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari, Cornelius Padang.
Poin utama dalam pertemuan ini adalah pembahasan dua proyek prioritas yang tengah menunggu realisasi dari BNPB, yaitu: pembangunan penguat tebing/pantai di Jalan Kolosua, Kelurahan Kemaraya, dan pembangunan penguat tebing/pantai kali di Kelurahan Lepo-Lepo.
Dengan total anggaran sebesar Rp4,8 miliar, kedua proyek ini dianggap sangat mendesak untuk segera dilaksanakan, mengingat risiko tinggi terhadap pemukiman warga yang terletak di kawasan rawan bencana.
Wali Kota Siska pun menekankan urgensi dari penanganan ini, mengingat kondisi lapangan yang memerlukan perhatian segera.
“Kami berharap dana hibah ini dapat segera terealisasi untuk mencegah dampak yang lebih besar. Infrastruktur pengendali bencana seperti penguat tebing sangat penting untuk menjamin keselamatan warga,” ujar Siska.
Cornelius Padang, Kepala Pelaksana BPBD Kota Kendari, menambahkan bahwa selain dua proyek prioritas tersebut, Pemkot Kendari juga berencana mengajukan permohonan hibah tambahan. Permohonan ini terkait dengan kerusakan infrastruktur akibat bencana banjir dan tanah longsor yang melanda di akhir tahun 2024 hingga awal 2025.
“Tim teknis Pemkot Kendari akan segera menyusun berbagai dokumen pendukung sebagai bagian dari administrasi untuk kelengkapan usulan lanjutan tersebut,” jelas Cornelius.
Beberapa lokasi yang akan dimasukkan dalam usulan hibah tambahan antara lain: talud yang rusak akibat banjir di Kelurahan Moloau, jembatan yang rusak di Kelurahan Watulondo.
Kemudian talud di kawasan Rambat Labuhan, serta sejumlah titik drainase, tebing pantai, dan bantaran sungai yang rawan longsor.
Pemkot Kendari menegaskan pentingnya kolaborasi yang lebih erat dengan BNPB untuk mempercepat penanganan pascabencana dan memastikan perlindungan masyarakat dari ancaman bencana di masa mendatang. Strategi ini diharapkan dapat mengurangi risiko dan memberikan rasa aman bagi warga Kendari. (b-/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno