12 October 2025
Indeks

Viral Video Siswa SD di Muna Barat Aniaya Teman Perempuannya, Orang Tua Pelaku Siap Bertanggung Jawab

  • Bagikan
Viral Video Siswa SD di Muna Barat Aniaya Teman Perempuannya, Orang Tua Pelaku Siap Bertanggung Jawab
Seorang anak laki-laki saat melakukan tindakan kekerasan terhadap anak perempuan di Muna Barat. (Istimewa)

SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Sebuah video berdurasi 47 detik yang memperlihatkan seorang siswa SD di Kabupaten Muna Barat menganiaya teman perempuannya viral di media sosial. Dalam rekaman itu, pelaku tampak memukul hingga menginjak kepala korban. Pihak sekolah memastikan kasus tersebut akan diselesaikan secara internal dengan menghadirkan orang tua kedua anak.

Diketahui, kejadian penganiayaan itu terjadi di sekolah dasar yang berada di belakang kantor Inspektorat Muna Barat, tepatnya di SD Negeri 7 Barangka, Desa Lapolea, Kecamatan Barangka. Berdasarkan informasi, kedua anak tersebut duduk di bangku kelas 5 SD.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Kepala SD Negeri 7 Barangka, Izrah, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengatakan, insiden itu terjadi pada Sabtu (11/10/2025) sekitar pukul 12.00 Wita.

Ditanya terkait kronologi kejadian, Izrah mengaku tidak mengetahui secara pasti karena peristiwa itu terjadi setelah jam pulang sekolah.

“Saya juga tidak tahu kronologisnya. Saya sudah tanyakan kepada guru, tapi saat itu mereka sudah pulang,” singkatnya saat dihubungi melalui pesan WhatsApp, Minggu (12/10/2025).

Terkait masalah ini, kata dia, pihak sekolah akan memanggil kedua orang tua siswa pada Senin (13/10/2025) untuk menyelesaikan permasalahan tersebut di sekolah.

Sementara itu, Kapolsek Lawa, Ipda Haswan, membenarkan bahwa orang tua pelaku dan keluarga korban telah datang ke Polsek Lawa secara inisiatif untuk membicarakan penyelesaian secara kekeluargaan.

“Iya, tadi malam orang tua pelaku dan keluarga korban datang ke polsek. Mereka bersepakat untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan,” ujarnya.

Haswan menjelaskan, orang tua korban saat ini berada di Kalimantan, sementara korban tinggal bersama neneknya. Meski begitu, kedua pihak sudah saling berkomunikasi melalui telepon dan sepakat menyelesaikan kasus tersebut secara damai.

“Rencananya, besok masalah ini akan diselesaikan di sekolah. Setelah itu, mereka akan kembali ke polsek agar kami juga mengetahui hasil kesepakatan di sekolah,” ungkapnya.

Terkait kronologi, Haswan menjelaskan bahwa berdasarkan pengakuan anak-anak di lokasi, peristiwa itu berawal dari ejek-ejekan yang memicu emosi pelaku. Situasi makin memanas setelah teman-teman di sekitar ikut memprovokasi.

“Kejadiannya sudah pulang sekolah, tapi mereka kembali lagi ke halaman sekolah,” jelasnya.

Ia menambahkan, orang tua pelaku sebelumnya sudah mendatangi rumah nenek korban dan mengajak korban untuk melakukan pemeriksaan di puskesmas. Namun, pihak puskesmas menunda tindakan medis karena diduga ada unsur penganiayaan, sehingga pemeriksaan baru dilakukan setelah didampingi polisi.

Haswan juga mengungkapkan bahwa orang tua pelaku dan korban sebenarnya saling mengenal sejak lama.

“Keduanya seangkatan waktu sekolah dulu. Jadi memang tidak ada masalah pribadi antara orang tua mereka. Hanya saja, orang tua korban berpesan agar anaknya diperhatikan dan diobati, dan orang tua pelaku menyanggupi,” katanya.

“Orang tua pelaku juga yang berinisiatif menyelesaikan masalah ini. Ia merasa tidak tenang setelah video itu beredar dan ingin bertanggung jawab,” tambahnya. (A/ST)

Laporan: Adin

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan