24 November 2025
Indeks

Transaksi Misi Dagang Sultra–Jatim Tembus Rp1,048 Triliun, ASR Cetak Lompatan Besar

  • Bagikan
Transaksi Misi Dagang Sultra–Jatim Tembus Rp1,048 Triliun, ASR Cetak Lompatan Besar

SULTRATOP.COM, KENDARI – Lompatan besar terjadi pada misi dagang Sulawesi Tenggara – Jawa Timur (Sultra–Jatim) tahun ini. Dengan nilai transaksi mencapai Rp1,048 triliun, Gubernur Andi Sumangerukka (ASR) mengukuhkan rekor baru sekaligus membuka babak baru penguatan rantai pasok antarprovinsi.

Nilai fantastis tersebut menandai keberhasilan Gubernur ASR karena transaksi misi dagang kali ini melesat 690 persen dibanding pelaksanaan Jatim–Sultra pada 2022 yang hanya membukukan Rp132,55 miliar.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Beberapa waktu lalu, Gubernur ASR menegaskan bahwa misi dagang ini sejalan dengan salah satu misi asta cita Presiden RI Prabowo Subianto, yakni meningkatkan lapangan kerja berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pengembangan infrastruktur.

Kegiatan tersebut juga mendukung salah satu tri cita Gubernur ASR, yaitu menumbuhkan perekonomian melalui konektivitas dan penguatan potensi pertanian dalam arti luas, maritim, serta dunia usaha. Karena itu, ia berharap misi dagang menjadi ruang strategis bagi pelaku usaha untuk menjalin kemitraan bisnis, mempromosikan produk unggulan, serta membuka peluang investasi di berbagai sektor di Sultra.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, bahkan mengakui bahwa keberhasilan misi dagang 2025 ini bukan dicapai secara “bimsalabim”, melainkan melalui proses panjang dan kerja besar Disperindag Sultra bersama Disperindag Jatim.

“Tentunya yang paling disibukkan adalah Disperindag Sultra. Kami mengucapkan terima kasih khusus kepada Kadis Disperindag Sultra dan seluruh stafnya,” kata Khofifah.

Melalui pesan WhatsApp pada Sabtu (22/11/2025), Kepala Disperindag Sultra, Rony Yakob Laute, menyampaikan bahwa lonjakan transaksi tersebut menjadi bukti meningkatnya rantai pasok antar daerah.

“Capaian itu menunjukkan tingginya minat pelaku usaha kedua provinsi dalam memperkuat kerja sama perdagangan,” ujarnya.

Rony merinci, produk Jatim yang paling banyak diminati Sultra meliputi kopi arabika, gula merah tebu, daging sapi, pakan ikan, mesin pengupas sabut kelapa hingga makanan olahan dengan nilai total Rp663,9 miliar. Sementara dari Sultra, produk yang dibeli Jatim terdiri atas arang batok, tuna, jagung, cengkeh, dan rumput laut dengan total transaksi Rp384,6 miliar.

Ia menegaskan bahwa misi dagang merupakan strategi penting memperkuat hilirisasi dan memperluas jejaring pelaku usaha. Karena itu, kolaborasi antardaerah menjadi kunci percepatan pembangunan. Pada misi dagang dan investasi 2025 ini, OPD dan BUMD kedua provinsi juga menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) sebagai bentuk penguatan sinergi di bidang perdagangan, investasi, dan pemberdayaan ekonomi.

“Tentu ini sesuai dengan prinsip misi dagang, yaitu bersama-sama maju, tumbuh, berkembang, dan sejahtera bersama,” kata Rony.

Lonjakan transaksi hingga menembus triliunan rupiah tersebut menjadi bukti bahwa kolaborasi antarprovinsi dapat membuka peluang ekonomi yang jauh lebih besar ketika dikelola secara serius dan terarah.

Misi dagang Sultra–Jatim 2025 bukan hanya soal angka, tetapi tentang lahirnya kepercayaan, terbukanya jejaring baru, dan semakin kuatnya fondasi pembangunan ekonomi daerah.

Di bawah kepemimpinan ASR, Sulawesi Tenggara menunjukkan bahwa daerah ini berani membangun konektivitas dan membuka ruang usaha untuk tumbuh lebih cepat dan lebih tangguh. Jika sinergi seperti ini terus dipertahankan, maka masa depan ekonomi Sultra bukan hanya cerah tetapi menjadi pusat pertumbuhan baru yang siap bersaing di tingkat nasional. (Adv)

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan