11 August 2025
Indeks

Tingkatkan Kualitas Produk Lokal, Universitas Mandala Waluya Gelar Pelatihan GMP untuk UMKM Indomestica

  • Bagikan
Tingkatkan Kualitas Produk Lokal, Universitas Mandala Waluya Gelar Pelatihan GMP untuk UMKM Indomestica
Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keamanan produk UMKM di Indonesia, Universitas Mandala Waluya melalui tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mengadakan pelatihan standarisasi proses produksi berbasis Good Manufacturing Practices (GMP) pada UMKM Indomestica, di Abuki, Konawe pada 2 Agustus 2025. (Foto: ISTIMEWA)

SULTRATOP.COM, KONAWE — Dalam upaya meningkatkan kualitas dan keamanan produk UMKM di Indonesia, Universitas Mandala Waluya melalui tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mengadakan pelatihan standarisasi proses produksi berbasis Good Manufacturing Practices (GMP) pada UMKM Indomestica.

Kegiatan ini bertujuan untuk membantu UMKM dalam meningkatkan pemahaman tentang prinsip-prinsip GMP dalam produksi pangan fungsional dan jamu, serta mempersiapkan mereka untuk memenuhi standar produksi yang higienis, aman, dan berkualitas.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Kegiatan ini dilaksanakan di Rumah Produksi UMKM Indomestica yang terletak di Kecamatan Abuki, Kabupaten Konawe. Pelatihan yang berlangsung pada tanggal 2 Agustus 2025 ini melibatkan 5 orang karyawan UMKM Indomestica dan beberapa mahasiswa dari Universitas Mandala Waluya.

Selpirahmawati Saranani, anggota tim PKM yang sekaligus menjadi narasumber dalam kegiatan ini mengungkapkan, pelatihan ini memiliki beberapa tujuan utama, di antaranya meningkatkan pemahaman para pelaku UMKM Indomestica tentang konsep GMP dalam produksi pangan fungsional dan jamu, membantu UMKM menyusun dan menerapkan standar produksi yang aman dan higienis.

Kemudian mendorong UMKM untuk meningkatkan profesionalisme serta daya saing, terutama dalam hal keamanan pangan dan kepatuhan terhadap regulasi BPOM.

Selanjutnya memberikan pelatihan praktis mengenai dokumentasi, sanitasi, penggunaan alat, dan pengemasan sesuai standar GMP, dan mendampingi implementasi awal GMP di lingkungan produksi UMKM, yang menjadi langkah awal menuju sertifikasi keamanan pangan.

Menurut Selpirahmawati, kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat bagi UMKM, tetapi juga bagi masyarakat dan tim pengabdi.

Bagi UMKM: proses produksi yang lebih terstandarisasi, higienis, dan efisien, produk yang aman dikonsumsi dan memiliki nilai jual lebih tinggi, serta meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap kualitas dan keamanan produk.

Bagi masyarakat: Akses terhadap produk jamu dan pangan fungsional yang lebih aman, sehat, dan berkualitas, serta membantu membentuk budaya konsumsi produk lokal yang sesuai dengan standar kesehatan.

Bagi Tim Pengabdi: Kontribusi nyata dalam penguatan UMKM berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, serta peran perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas industri kecil dan menengah.

Pelatihan ini merupakan bagian dari pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat yang didanai oleh Hibah Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Ditjen Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi dan Riset Teknologi Saintek Tahun 2025.

UMKM Indomestica yang bergerak dalam produksi pangan fungsional, jamu, dan minuman herbal tradisional Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang. Namun, untuk dapat bersaing di pasar, proses produksi mereka harus distandarisasi dengan mengikuti prinsip-prinsip GMP guna memastikan kualitas dan keamanan produk.

“Tim pengabdi berharap pelatihan ini dapat memberikan solusi praktis bagi UMKM Indomestica dalam meningkatkan kualitas produksinya dan secara bertahap memenuhi syarat untuk sertifikasi keamanan pangan dan jamu,” ujarnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 5 orang karyawan UMKM Indomestica dan mahasiswa dari Program Studi D4 Teknologi Laboratorium Medis Universitas Mandala Waluya. Tim pengabdi terdiri dari empat dosen, yaitu Suwarni (Ketua Tim), Ahsan Qasas (Anggota), Asni Ramayana Tina (Anggota), dan Selpirahmawati Saranani (Narasumber Pelatihan).

“Harapan dari kegiatan ini adalah agar UMKM Indomestica dapat menjadi model UMKM berbasis GMP yang dapat ditiru oleh UMKM lainnya. Selain itu, diharapkan dapat terbentuknya kesadaran dan kemandirian pelaku UMKM untuk terus memperbaiki sistem produksi mereka secara berkelanjutan,” ungkap Ketua Tim Pengabdian, Suwarni.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperkuat kolaborasi jangka panjang antara dunia akademik dan pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas produk lokal di tingkat nasional.

Pelatihan ini menunjukkan bahwa pengembangan UMKM berbasis pengetahuan dan teknologi tidak hanya penting untuk kemajuan sektor industri kecil dan menengah, tetapi juga untuk menciptakan produk yang aman dan berkualitas bagi konsumen. (—)

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan