21 November 2024
Indeks

Tina Nur Alam Dorong Desa Wisata Jadi Solusi Masalah Lapangan Kerja

  • Bagikan
photo1718885978 Tina Nur Alam Dorong Desa Wisata Jadi Solusi Masalah Lapangan Kerja
Pelatihan penguatan jejaring pengelolaan desa wisata di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pada Kamis (20/6/2024).

SULTRATOP.COM – Anggota Komisi X DPR RI, Tina Nur Alam berusaha mendorong desa wisata untuk menjadi solusi masalah lapangan pekerjaan dan tenaga kerja di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dalam sambutannya saat membuka kegiatan penguatan jejaring pengelolaan desa wisata di Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) pada Kamis (20/6/2024), Tina mengaku kembali mendorong Kemenparekraf RI yang diwakili oleh Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Oneng Setyaharini agar lebih optimal berperan mengembangkan sumber daya manusia.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Sarana dan prasarana terkait pariwisata dan ekonomi kreatif di desa-desa wisata yang ada di Sultra perlu didorong untuk berkembang, khususnya desa-desa wisata yang pernah meraih penghargaan dan yang telah berhasil lolos ke tahapan 50 besar pada ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

“Pada setiap rapat kerja komisi dengan Kemenparekraf RI, saya selalu mengingatkan pak Menteri Sandiaga Uno agar dalam pembangunan desa wisata, masyarakat tidak dijadikan sebagai objek pengembangan, namun juga selaku subjek dari pengembangan desa wisata itu sendiri,” ungkap Tina.

Istri mantan Gubernur Sultra Nur Alam itu juga berharap pemerintah daerah baik tingkat provinsi hingga kabupaten/kota untuk terlibat aktif bersama masyarakat dalam mendukung pengembangan desa wisata. Sehingga, dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja.

Ia menyebut, pengembangan desa wisata hanya akan sukses apabila berbasis pada kolaborasi dan sinergi antara pemerintah pusat, komunitas desa wisata serta pemerintah daerah.

Berdasarkan data dari website jadesta.com, Sultra memiliki 234 desa wisata. Hal tersebut merupakan potensi yang besar untuk mengembangkan desa wisata sebagai sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Jumlah yang besar ini, apabila dikelola dengan baik, maka desa wisata yang ada di Sultra dapat menjadi solusi bagi permasalahan lapangan kerja dan tenaga kerja,” tambah Tina.

Dalam laporannya, Tina menyampaikan, pada ADWI 2021, Sultra memiliki perwakilan 25 desa wisata untuk bersaing dengan 1.831 desa wisata se-Indonesia yang ikut berkontribusi dalam ajang tersebut. Adapun 4 desa wisata di Sultra lolos ke tahap kurasi 300 besar, yang terdiri dari Desa Wabula (Buton), Desa Limbo Wantiro (Baubau), Liya Togo (Wakatobi), dan Desa Sani-sani (Kolaka).

Berdasarkan hasil penilaian dewan juri, Desa Wisata Liya Togo keluar sebagai juara 2 terbaik desa wisata dengan kategori toilet umum.

Selanjutnya, 2 desa di Sultra berhasil meraih penghargaan ADWI 2022 dari Kemenparekraf. Desa tersebut adalah Desa Limbo Wolio (Baubau) yang meraih juara dua kategori toilet umum dan Desa Sumber Sari, Air Terjun Moramo (Konsel) yang meraih juara tiga kategori daya tarik pengunjung.

Pada tahun 2023, Desa Wisata Sani-sani (Kolaka), meraih penghargaan sebagai juara harapan kategori desa wisata berkembang dari Kemenparekraf. Desa itu menjadi salah satu dari 8 desa kategori berkembang di seluruh Nusantara.

Sebanyak 4 desa di Sultra kembali masuk 100 besar ADWI 2024, yakni Desa Wisata Wasuemba (Buton), Desa Wisata Labengki (Konawe Utara), Desa Wisata Gaya Baru atau Waburi Park (Buton Selatan) dan Desa Wisata Limbo Bungi (Baubau).

“Saya selaku anggota dewan perwakilan rakyat, daerah pemilihan Sultra yang berada di Komisi X DPR RI, sangat mengapresiasi hal tersebut. Ini merupakan sebuah prestasi yang patut dibanggakan, mengingat desa wisata di Sultra mampu bersaing di skala nasional,” tuturnya. (===)

 

Kontributor: Ismu Samadhani

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan