14 May 2025
Indeks

Terungkap! SMAN 1 Raha Diminta Naikkan Ranking Keponakan Rektor UHO untuk Masuk Fakultas Kedokteran

  • Bagikan
Terungkap! SMAN 1 Raha Diminta Naikkan Ranking Keponakan Rektor UHO untuk Masuk Fakultas Kedokteran
Achmad Djaya Adi

SULTRATOP.COM, KENDARI – Pihak SMAN 1 Raha diminta untuk menaikkan rangking keponakan Rektor Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari, Muhammad Zamrun Firihu dari posisi 105 menjadi posisi 3 agar bisa masuk fakultas kedokteran.

Hal tersebut diketahui pada rapat dengar pendapat (RDP) yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra pada Rabu (14/5/2025) dengan menghadirkan Kepala SMAN 1 Raha, Kadis Dikbud Sultra, dan Ikatan Mahasiswa Aktivis Lintas Kampus (IMALAK) Sultra selaku pengadu. Sayangnya, Rektor UHO tidak hadir tanpa konfirmasi pada kesempatan itu.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

RDP tersebut digelar atas dugaan penyalahgunaan jabatan rektor atas hilangnya kuota Fakultas Kedokteran dan Farmasi di UHO untuk siswa SMAN 1 Raha. IMALAK Sultra menduga hal tersebut imbas dari konflik kepentingan rektor UHO akibat ranking keponakannya yang menamatkan sekolah di SMAN 1 Raha tidak dinaikkan.

Kepala SMAN 1 Raha Achmad Djaya Adi mengatakan, secara langsung, Rektor UHO memang tidak pernah berkomunikasi dengannya, termasuk keluarga rektor yang anaknya bersekolah di SMAN 1 Raha.

“Hanya memang, kerabat Pak Rektor ini sempat berkomunikasi dengan salah satu guru saya (guru SMAN 1 Raha) menyampaikan bahwa anaknya ini akan masuk di kedokteran dan katanya apakah ini bisa diupayakan untuk masuk di kedokteran?,” ungkap Achmad.

Lanjut Achmad, keesokan harinya, guru tersebut bertemu dirinya untuk menyampaikan pesan dari kerabat rektor. Ia kemudian menyampaikan bahwa jika keponakan rektor ingin masuk fakultas kedokteran adalah hak dia karena posisinya eligible, ranking 105 dari 397 orang.

Kata Achmad, mekanisme aturan, SMAN 1 Raha bisa mendapatkan kuota pendaftaran 40 persen dari jumlah siswa kelas 3. Sehingga, yang bisa mengikuti proses seleksi itu berjumlah 159 orang, dalam hal ini keponakan rektor tersebut bisa ikut bersaing dalam bebas tes kedokteran tanpa harus mengubah ranking atau nilai.

Ia juga menyebut, permintaan tersebut mungkin karena pengalaman-pengalaman sebelumnya, yang lolos adalah mereka yang memiliki ranking 1, 2, 3, 4 atau paling banyak 50 orang dalam setiap periodisasi.

“Saya sampaikan bahwa saya tidak bisa. Saya, yang namanya mau ubah peringkat, mau ubah nilai, saya tidak mau cederai murid-murid saya. Karena yang terpilih ini, yang dikirim ini adalah memang siswa terbaik SMAN 1 Raha. Tapi saya juga tidak bisa bilang bahwa keponakannya pak rektor tidak bisa masuk kedokteran karena dia juga masuk posisi eligible,” tuturnya.

Terungkap! SMAN 1 Raha Diminta Naikkan Ranking Keponakan Rektor UHO untuk Masuk Fakultas Kedokteran
Andi Muhammad Saenuddin

Ketua Komisi IV DPRD Sultra, Andi Muhammad Saenuddin membenarkan bahwa Kepala SMAN 1 Raha, Achmad Djaya Adi menceritakan kronologi tersebut dalam RDP. Ia mengapresiasi langkah Kepala SMAN 1 Raha yang tidak melakukan penambahan nilai atau perubahan ranking seperti permintaan.

“Komunikasinya untuk kenaikan nilai atau kenaikan peringkat dari 105 sampai peringkat 3,” ungkap Saenuddin.

Namun, Saenuddin menyayangkan ketidakhadiran Rektor UHO untuk menyampaikan klarifikasi terhadap informasi yang berkembang tersebut. Sehingga, bisa diketahui apakah ada kaitan tidak adanya siswa SMAN 1 Raha yang diterima di Fakultas Kedokteran dan Farmasi UHO dengan masalah ranking keponakan rektor itu.

Untuk itu, DPRD Sultra akan kembali mengagendakan RDP kedua dengan mengundang rektor UHO, orang tua siswa dan pihak terkait lainnya. Jika pada RDP ke-2 rektor UHO tidak hadir maka masalah dugaan penyalahgunaan jabatan rektor tersebut akan didorong ke Panitia Khusus (Pansus) DPRD Sultra. (B/ST)

Kontributor: Ismu Samadhani

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan