SULTRATOP.COM, KENDARI – Harapan untuk menghidupkan kembali kejayaan Stadion Lakidende mulai terwujud. Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), berkomitmen melanjutkan pembangunan stadion legendaris yang sempat terbengkalai akibat sengketa lahan.
Pemerintah Provinsi Sultra kini bersiap menyelesaikan persoalan ganti rugi agar renovasi bisa segera dilanjutkan.
Komitmen gubernur tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas (Kadis) Cipta Karya, Tata Ruang dan Bina Kontruksi Sultra, Martin Efendi Patulak saat ditemui di kantor Gubernur Sultra pada Rabu (28/5/2025).
“Masalahnya saat ini ada diganti rugi lahan yang belum selesai. Tapi kemarin Bapak Gubernur sudah melihat langsung dan akan segera menyelesaikan secepatnya dan ingin membangun kembali supaya itu bisa digunakan lagi,” ungkap Martin.
Niatan gubernur itu disampaikan saat kunjungannya beberapa waktu lalu yang turut didampingi Kadis Cipta Karya ke beberapa lokasi sarana olahraga untuk mengecek fasilitas yang dimiliki oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra yang sudah ada tetapi belum dimaksimalkan.
Stadion Lakidende dibangun pada tahun 1976 dan saat itu digadang-gadang akan menjadi kebanggaan masyarakat Sultra. Luas lahannya sekitar 12 ribu meter persegi dengan kapasitas penonton hingga 25 ribu orang.
Saat dibangun, stadion itu direncanakan memiliki berbagai macam fasilitas berstandar FIFA sehingga dapat digunakan untuk berbagai event besar seperti PON, Sea Games, Asian Games, dan lainnya. Namun, di awal pembangunannya stadion ini telah mengalami masalah sengketa lahan. Lahan tersebut bukan milik Pemprov, melainkan milik Mustaring Lin Arifin Cs.
Kepastian kepemilikannya berdasarkan putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) RI Nomor 66/Pdt.G/2008/PN berdasarkan gugatan yang diajukan oleh Mustaring Lin Arifin Cs. Pemprov Sultra saat itu sempat mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) atas putusan MA tersebut.
Hal tersebut mengakibatkan kegiatan pembangunan Stadion Lakidende diberhentikan total pada tahun 2023. Padahal, Pemprov Sultra yang saat itu dipimpin oleh Gubernur Ali Mazi telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp44 miliar hingga tahun 2022.
Renovasi Stadion Lakidende dimulai pada tahun 2021 dengan anggaran sebesar Rp27 miliar, dilanjutkan pada tahun 2022 dengan tambahan Rp17 miliar. Pekerjaan difokuskan pada pembangunan tribun timur dan selatan, serta fasilitas pendukung lainnya.
Di tengah hiruk pikuk Kota Kendari yang terus berkembang, gemerlap kejayaan stadion itu seperti terlupakan. Ia seolah tenggelam di tengah puncak kejayaan persepakbolaan Indonesia saat ini. Sisa-sisa bangunannya ditumbuhi rerumputan. Stadion yang dulu berjaya dengan riak-riak suporter tim yang bertanding di dalamnya kini membisu dan beralih fungsi.
Tak jarang para kaula muda datang untuk duduk bersantai menikmati pemandangan matahari terbenam yang menawan. Momen itu tidak dilewatkan oleh warga yang memiliki semangat wirausaha. Sebagian masyarakat memanfaatkan lokasi itu untuk berjualan kopi, sekadar menemani para pengunjung yang datang.
Saat ini, Pemprov Sultra berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan Stadion Lakidende dan akan melanjutkan kembali pembangunannya. Stadion Lakidende diharapkan dapat menjadi fasilitas olahraga yang representatif, mendukung perkembangan sepak bola, dan menjadi kebanggaan masyarakat Sultra.
Pemprov juga berharap stadion itu dapat digunakan untuk penyelenggaraan event-event olahraga tingkat nasional dan internasional di masa depan. Akankah stadion yang lama terbengkalai itu kembali berjaya dan membawa bibit-bibit muda pesepak bola Sultra untuk mengharumkan nama daerah dan Indonesia? (A/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani