SULTRATOP.COM, KENDARI – Satu-satunya wakil Sulawesi Tenggara (Sultra), Khalila Alifya Machlil, siswa kelas XI SMAN 1 Kendari berhasil melaju ke babak final Olimpiade Genomik Indonesia (OGI) 2025 yang akan digelar di Jakarta pada 22 hingga 24 Agustus 2025.
OGI adalah olimpiade genomik (studi tentang genom) pertama di Indonesia yang bertujuan untuk memperkenalkan dan meningkatkan pemahaman generasi muda Indonesia terhadap ilmu genomik, sekaligus mendorong perkembangan pendidikan Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) di Indonesia.
Kepala SMAN 1 Kendari Ruslan mengatakan, di ajang tersebut pihaknya mengikutsertakan 4 orang siswa. Sebanyak 3 siswa berhasil melaju ke babak semifinal dan tersisa Khalila, satu-satunya siswa di Sultra yang berhasil mendorong dirinya ke babak final.
“Kami satu-satunya sekolah di Sultra yang berhasil lolos dari 20 besar itu untuk mengikuti babak final. Siswa kami tersebut bernama Khalila Alifya Machlil dari kelas XI B1,” ungkapnya saat ditemui di kantornya pada Rabu (20/8/2025).
Sejak awal lomba pada Juli 2025, siswa yang mengikuti OGI 2025 termasuk Khalila mendapat dukungan penuh dan bimbingan oleh pihak sekolah. Mereka dibimbing oleh guru-guru kompeten, khususnya biologi yang menjadi fokus dalam lomba.
Khalila mengaku sangat bangga terhadap dirinya sendiri, guru pembimbing dan sekolahnya setelah banyaknya tantangan yang dilalui selama proses lomba berlangsung.
“Apa yang saya dapat di luar sekolah dan di sekolah sangat berarti dalam ilmu genomik ini,” ucapnya.
Ilmu genomik adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari keseluruhan materi genetik (DNA) suatu organisme, yang disebut genom. Ilmu itu mencakup studi tentang struktur, fungsi, evolusi, pemetaan, dan bahkan penyuntingan genom.
Anak sematawayang dari Machlil Rusmin yang merupakan ASN Dikbud Kendari dan Hilma Yuniar Thamrin, dokter di RSUD Kendari itu mengaku sempat ragu untuk mengikuti final OGI 2025 karena lawannya yang terbaik di seluruh Indonesia.
Namun, dengan bimbingan guru dan dorongan yang terus diberikan oleh sekolah, keluarga, dan orang-orang terdekatnya membuatnya kembali optimis untuk menjadi yang terbaik dalam ajang tersebut.
Di babak final itu, Khalila akan beradu dalam lomba teori, analisis jurnal, dan eksperimen. Selama masa pembimbingan, Khalila merasa sedikit sulit pada eksperimen karena masih asing dengan beberapa bahan laboratorium biologi.
Khalila lahir di Kendari pada 2009. Semangatnya mengikuti lomba tersebut juga muncul dari dorongan cita-citanya. Ia ingin mengikuti jejak sang ibu, menjadi dokter agar bisa menyelamatkan banyak orang.
“Jujur saja saya sangat menyukai biologi karena sebagaimana saya mau penuhi cita-cita saya ke depan,” tuturnya.
Guru pembimbing Khalila, Wa Ode Murima mengatakan, dua bulan terakhir ia bersama guru lainnya telah memberikan bimbingan kepada Khalila dengan hasil memuaskan hingga bisa sampai ke final OGI 2025.
Wa Ode Murima melihat sosok Khalila sebagai siswa yang tekun, lebih banyak belajar dan selalu bertanya pada hal-hal yang belum dimengertinya.
“Di kelas X dia belum terlalu nampak, setelah di kelas XI ini dia waow, luar biasa. Di lomba apa saja dia serba bisa,” tuturnya.
Dengan bekal yang telah diberikan dan semangat yang berkobar di diri Khalila, Wa Ode Murima yakin pada ajang tersebut Khalila bisa memberikan yang terbaik untuk dirinya, sekolah, dan Sulawesi Tenggara. (A/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
