SULTRATOP.COM, KENDARI – Pembangunan 100 lapak UMKM kuliner di kawasan Eks-MTQ Kendari kini memasuki progres 60 persen, menandai keseriusan Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), dalam menghadirkan ruang usaha yang lebih layak dan tertata bagi pelaku ekonomi kecil.
Dengan target rampung pada akhir 2025, proyek ini menjadi simbol komitmen ASR untuk mendorong tumbuhnya pusat-pusat ekonomi baru yang berpihak pada masyarakat.
Gubernur ASR mengalokasikan anggaran Rp1,1 miliar yang bersumber dari APBD Perubahan 2025 untuk membangun 100 lapak UMKM kuliner di pelataran tugu Eks-MTQ Kendari.
Pembangunan kawasan UMKM itu menjadi salah satu prioritasnya sebagai bentuk dukungan nyata terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan dan penyediaan ruang usaha yang lebih representatif bagi masyarakat.
Saat melakukan peninjauan pembangunan lapak di kawasan Eks-MTQ, ASR mengungkapkan bahwa pendataan UMKM yang akan menempati 100 lapak tersebut telah rampung dilakukan.
“Sudah ada daftarnya, jumlahnya 100 orang,” tutur ASR.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra, Martin Efendi Patulak, menyampaikan bahwa pembangunan lapak telah mencapai 60 persen. Seluruh titik dudukan lapak telah terpasang lengkap, masing-masing 50 unit di sisi kiri dan 50 unit di sisi kanan.
“Atap bangunan disebut hampir rampung seluruhnya,” kata Martin.
Selain menuntaskan fisik bangunan, pemerintah juga tengah menyiapkan regulasi operasional, termasuk manajemen sampah, air, dan listrik agar kawasan dapat berjalan tertib dan nyaman. Martin memperkirakan 100 lapak UMKM di pelataran Eks-MTQ itu sudah dapat digunakan pada akhir Desember 2025.
Pemprov Sultra juga akan memperbaiki pagar dan meningkatkan pengamanan kawasan eks MTQ setelah sebelumnya ditemukan beberapa bagian pagar hilang akibat ulah oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, La Ode Muhammad Shalihin, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pembinaan terhadap lapak-lapak yang telah dibangun Dinas Cipta Karya. Ia berharap eks MTQ Kendari dapat berkembang menjadi pusat kuliner yang tertib, rapi, dan menjadi salah satu tujuan kunjungan masyarakat.
“Kami harapkan ini juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di Kota Kendari, sehingga dapat memacu pertumbuhan ekonomi,” tutur Shalihin.
Dengan progres pembangunan yang terus bergerak dan kesiapan regulasi operasional yang mulai disusun, kawasan Eks-MTQ Kendari bersiap menjelma menjadi pusat kuliner baru yang lebih tertata dan berdaya saing.
Upaya ini bukan hanya menghadirkan ruang usaha bagi 100 pelaku UMKM, tetapi juga membuka peluang tumbuhnya ekonomi kerakyatan yang lebih kuat, inklusif, dan berkelanjutan. Komitmen ASR dan jajaran Pemprov Sultra menunjukkan bahwa pengembangan UMKM bukan sekadar program, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan perekonomian daerah. (Adv)















