16 November 2024
Indeks

Paralayang dan Motor Trail di Sani-Sani: Sensasi Menaklukkan Alam dari Ketinggian dan Medan Terjal

  • Bagikan
Paralayang dan Motor Trail di Sani-Sani: Sensasi Menaklukkan Alam dari Ketinggian dan Medan Terjal
Pemandangan Desa Sani-Sani dilihat dari ketinggian menggunakan paralayang. (Foto: Istimewa)

SULTRATOP.COM, KOLAKA – Terbang melayang di atas ketinggian sembari menikmati panorama alam yang memesona menjadi pengalaman unik yang tak terlupakan. Untuk menikmati sensasi tersebut, Desa Wisata Sani-Sani di Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, kini menawarkan wisata paralayang, aktivitas yang menggabungkan keindahan alam dengan tantangan yang memacu adrenalin.

Paralayang mengajak kita memandang dunia dari sudut berbeda. Melayang di udara layaknya burung-burung, para pengunjung bisa merasakan embusan angin sejuk menerpa tubuh, sementara pemandangan di bawah membentang dalam kehijauan yang memanjakan mata. Tak heran jika kegiatan ini kian digemari, terutama bagi para pencinta petualangan.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Desa Sani-Sani dianggap sebagai tempat yang cocok untuk mengembangkan wisata paralayang di Sulawesi Tenggara. Tak tanggung-tanggung, pemerintah desa bahkan mendatangkan instruktur dari Bogor untuk menilai potensi kawasan ini. Selain itu, TNI Angkatan Udara (Lanud) telah mengobservasi lokasi tersebut dan menyatakan bahwa area ini memenuhi kriteria untuk paralayang.

Meskipun paralayang di Sani-Sani belum dibuka untuk umum, daya tarik dan potensi alamnya menjanjikan pengalaman yang tak kalah seru dibandingkan tempat-tempat lain yang telah populer lebih dulu. Nur Melinda Mujahiddin, seorang penggiat wisata setempat sekaligus pencinta paralayang, telah mencoba terbang di langit Sani-Sani. Ia menyebut paralayang di desa ini sebagai “hidden gem” atau permata tersembunyi yang belum banyak diketahui orang.

Paralayang dan Motor Trail di Sani-Sani: Sensasi Menaklukkan Alam dari Ketinggian dan Medan Terjal
Nur Melinda Mujahiddin saat menjajal paralayang di Desa Wisata Sani-Sani. (Foto: Istimewa)

Linda, begitu ia biasa disapa, memulai penerbangannya dari titik take off di Puncak Indah III, lokasi yang dipilih karena kondisi anginnya yang stabil dan dianggap aman. Meskipun fasilitas di lokasi ini baru selesai sekitar 30 persen, Linda berharap pemerintah setempat akan segera menyelesaikannya agar area ini dapat dibuka sepenuhnya bagi para wisatawan.

Ketika melayang di atas Desa Sani-Sani, Linda mengaku terkesima dengan keindahan pemandangan yang tersaji di bawahnya. Dari ketinggian, ia bisa melihat lanskap desa yang dikelilingi pegunungan hijau, pepohonan yang rimbun, dan ladang-ladang yang tertata. Bahkan, ia bisa melihat aktivitas warga yang tengah berkebun, serta sekilas bayangan monyet yang bergelantungan dan burung-burung yang terbang di sekitar.

“Pemandangannya benar-benar hijau. Pegunungan, pepohonan, sungai, ladang-ladang berpadu dengan aktivitas masyarakat desa yang berkebun. Ini pengalaman yang indah, menyaksikan suasana pedesaan dari atas,” ungkap Linda di awal November 2024. Setelah beberapa menit di udara, Linda mendarat di area yang disebut “punggung ayam,” yang berada sekitar 400 meter dari titik take off.

Linda optimistis bahwa paralayang Sani-Sani memiliki daya tarik kuat bagi pencinta olahraga paralayang, terutama jika infrastruktur dan fasilitas penunjang diperhatikan oleh pemerintah.

Menaklukkan Jalur Motor Trail

Paralayang dan Motor Trail di Sani-Sani: Sensasi Menaklukkan Alam dari Ketinggian dan Medan Terjal
Komunitas Samaturu Trail Community (STC) usai menjajal destinasi wisata di Desa Sani-Sani menggunakan motor trail. (Foto: Istimewa)

Selain keindahan alam yang dapat dinikmati melalui aktivitas paralayang, Desa Wisata Sani-Sani di Sulawesi Tenggara juga menawarkan petualangan yang tak kalah menarik: menjelajah alam dengan motor trail.

Desa yang dikelilingi oleh perbukitan dan panorama hijau ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para pencinta alam dan petualangan yang mencari pengalaman berbeda. Bagi mereka yang ingin menantang adrenalin, melintasi jalanan menanjak, berlumpur, dan berliku dengan motor trail menjadi salah satu pilihan menarik yang membuat Sani-Sani layaknya surga bagi para penggemar motor trail.

Hardiman, seorang penggemar berat motor trail sekaligus anggota komunitas Samaturu Trail Community (STC), merupakan salah satu orang yang rutin menjelajahi jalur-jalur menantang di desa ini. Bersama teman-teman komunitasnya, Hardiman menikmati sensasi berkendara di alam terbuka, menyusuri jalur-jalur yang penuh rintangan sambil mengagumi keindahan alam sekitar.

“Sensasinya luar biasa, terutama ketika kita berhasil melewati jalur-jalur yang ekstrem,” ujar Hardiman.

Menurutnya, petualangan motor trail di Sani-Sani bukan sekadar berkendara; melainkan sebuah pengalaman yang menggabungkan antara tantangan fisik dan mental, berpadu dengan keindahan alam yang memukau.

Lebih jauh, Hardiman menjelaskan bahwa jalur trail di Sani-Sani menghubungkan berbagai spot wisata alam yang tersebar di sekeliling desa. Perjalanan biasanya dimulai dengan mendaki bukit hingga mencapai titik Puncak Indah Kapuk, di mana para pengendara dapat beristirahat sejenak dan menikmati pemandangan spektakuler dari ketinggian.

Panorama dari puncak ini memperlihatkan hamparan alam luas yang memanjakan mata, mulai dari perbukitan hijau, kebun-kebun cengkeh milik warga, hingga gugusan pulau-pulau kecil di perairan Kolaka yang terlihat dari kejauhan.

Setelah menikmati keindahan Puncak Indah Kapuk, perjalanan berlanjut menuju spot wisata lainnya, seperti arung jeram di Sungai Sani-Sani atau mata air panas alami yang terletak di Dusun Lakuiya, Desa Ulu Konaweha.

Jalur yang menghubungkan tempat-tempat ini memberikan pengalaman petualangan yang semakin seru, di mana para pengendara harus melewati medan yang lebih beragam, seperti turunan curam, batuan licin, serta tanah becek.

“Jalur di sini sangat ideal bagi para penggemar trail, karena kita tidak hanya berkendara, tetapi juga bisa menikmati pemandangan yang luar biasa,” jelas Hardiman penuh antusias.

Untuk wisatawan yang ingin mencoba rute trail ini namun belum memiliki pengalaman, Hardiman bersama komunitas STC menyediakan layanan sewa motor trail, lengkap dengan pemanduan dan fasilitas antar-jemput.

Dengan biaya sebesar Rp200 ribu per orang, wisatawan dapat memilih untuk mengendarai motor sendiri atau membonceng bersama pemandu dari STC, yang siap memberikan panduan dan memastikan keamanan selama perjalanan. Bagi yang baru pertama kali mencoba, adanya pemandu dari komunitas STC tentu memberikan rasa aman tersendiri, karena para pemandu ini sudah mengenal medan dengan baik.

Desa Wisata Sani-Sani, dengan berbagai pilihan aktivitas petualangan seru, mulai dari paralayang hingga motor trail, menyajikan perpaduan antara adrenalin dan pesona alam yang indah. Desa ini tak hanya cocok untuk wisatawan yang menyukai tantangan, tetapi juga bagi mereka yang ingin menikmati keindahan alam Sulawesi Tenggara dari perspektif yang berbeda. Tak heran, Sani-Sani kini semakin populer sebagai destinasi pilihan bagi para pencari sensasi di alam terbuka.

Hadirkan Aneka Wisata

Berwisata di Desa Sani-Sani, wisatawan akan diajak berpetualang di alam yang masih alami. Tentu akan memberi Anda pengalaman yang tak terlupakan.

Di sini wisatawan bebas memilih jenis wisata yang diinginkan. Bagi yang menyukai hiking, ada banyak jalur yang disediakan untuk mendaki, salah satunya ke Puncak Indah Kapuk.

Puncak Indah Kapuk dikenal sebagai lokasi camping yang menyuguhkan panorama indah bentang alam dengan latar kebun cengkeh milik warga.

Jika mendaki ke puncak dirasa kurang menantang, wisatawan bisa mencoba mendaki di Pulau Padamarang. Desa Sani-Sani sendiri masuk dalam kawasan pesisir Pulau Padamarang. Dari desa ke Pulau Padamarang bisa menggunakan kapal atau perahu dengan waktu tempuh 10 sampai 20 menit.

Kemudian di Desa Sani-Sani wisatawan bisa seru-seruan bermain arung jeram di Sungai Amorini. Selain arung jeram, sungai di Sani-Sani juga cocok untuk aktivitas perahu kano (canoeing the river) yaitu olahraga air yang dilakukan dengan mengendalikan perahu kecil menggunakan dayung.

Jika ingin melihat keindahan bawah laut, di sini wisatawan bisa memilih untuk diving. Meskipun sejumlah spot karang ada yang hancur, tapi masih ada beberapa yang masih bisa dilihat keindahannya.

Daya tarik lainnya berwisata di Desa Sani-sani adalah suasana pedesaan yang masih asri, ditambah dengan keramahan warga setempat, dijamin akan membuat wisatawan betah berlama-lama.

Selain potensi keindahan alam, Sani-Sani juga memiliki konsep wisata di mana wisatawan dapat menyelami kehidupan masyarakatnya yang merupakan petani dan nelayan.

Jadi, selain berwisata, wisatawan juga bisa menyatu dengan kehidupan warga, misal ikut memetik cengkeh dan merica, menanam rumput laut, ataupun ikut memotong padi.

Pemerintah Desa Sani-Sani saat ini terus mengembangkan objek wisatanya agar tetap menarik bagi pengunjung. Mereka membenahi berbagai sektor. Terutama memperkuat sumber daya manusianya.

Akses dan Fasilitas

Paralayang dan Motor Trail di Sani-Sani: Sensasi Menaklukkan Alam dari Ketinggian dan Medan Terjal
Puncak Indah Kapuk yang menyuguhkan panorama indah bentang alam dengan latar kebun cengkeh milik warga. (Foto: Istimewa)

Desa Sani-Sani terletak di Kecamatan Samaturu, Kolaka. Sudah ditunjang dengan akses jalan beraspal dan Bandara Sangia Nibandera.

Jarak Sani-Sani dari pusat ibu kota Kolaka sekitar 25 kilometer. Waktu tempuhnya hanya sekitar 30 menit bila menggunakan kendaraan bermotor.

Bagi Anda yang ingin berkunjung tanpa pemandu wisata, dapat langsung datang ke Desa Sani-Sani menjelajah. Anda hanya perlu membayar retribusi, misalnya di Puncak Indah Kapuk Rp25 ribu. Namun, jika Anda tak ingin repot bisa mengambil paket wisata. Ini sudah termasuk dengan pemandu yang mendampingi.

Kepala Desa Sani-Sani Mujur mengatakan wisatawan tidak perlu khawatir berwisata di Sani-Sani karena fasilitas pendukung sudah memadai.

Misalnya di puncak terdapat menara BTS untuk jaringan telekomunikasi sehingga wisatawan dapat tetap terhubung dengan internet. Begitu juga dengan listrik sudah memadai.

Kemudian, untuk penginapan saat ini terdapat 50 homestay. Selain itu ada pula puskesmas pembantu (pustu) untuk mengantisipasi apabila ada wisatawan yang tiba-tiba sakit.

Saat ini 60 persen sampai 70 persen pengelola pariwisata di Sani-Sani telah tersertifikasi sesuai bidangnya masing-masing, dari bidang pemandu wisata, homestay, hingga UMKM. (—)

Reporter: Tim Redaksi
Editor: Jumriati

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan