SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Memasuki usia ke-11 tahun, Kabupaten Muna Barat tak ingin sekadar menapak pertumbuhan biasa. Di bawah kepemimpinan Bupati La Ode Darwin dan Wakilnya Ali Basa, daerah berjuluk Liwu Mokesa ini dipacu untuk melakukan lompatan besar menuju kampung yang keren dan sejahtera.
Sejumlah program prioritas mulai digulirkan, dari penguatan sektor pertanian, nelayan, konektivitas wilayah, hingga dorongan langsung dari pemerintah pusat yang mulai memberi sinyal positif.
Bupati Muna Barat (Mubar), La Ode Darwin mengaku optimis akan menjadikan daerah yang dipimpinnya menjadi Liwu Mokesa, dalam artian kampung yang keren dan sejahtera.
DW, sapaan akrabnya, menggambarkan Muna Barat saat ini ibarat manusia yang memasuki fase pertumbuhan di usia ke-11 tahun. Ini adalah masa transisi menuju kedewasaan, yang bagi manusia ditandai dengan perubahan fisik, dan bagi daerah ditandai dengan kemajuan nyata secara pembangunan.
Namun, Darwin mengakui bahwa pekerjaan rumah Muna Barat masih besar. Di tengah tekanan belanja daerah yang semakin berat, tantangan pembangunan tidak mudah. Meski demikian, ia tetap yakin bahwa dengan komitmen dan kerja sama bersama Wakil Bupati Ali Basa, satu per satu hambatan pembangunan dapat diurai.
“Untuk membangun daerah, syarat utama adalah adanya persatuan dan kerja keras kita semua untuk melakukan terobosan pembangunan di Kabupaten Muna Barat yang kita cintai ini,” kata DW di kantornya, Senin (21/7/2025).
Di usia lima bulan kepemimpinannya, Darwin menegaskan bahwa berbagai langkah terobosan telah mulai digerakkan. Mulai dari pelaksanaan pembangunan infrastruktur, program sektor pertanian melalui Petani Keren yang mencakup bantuan bibit jagung dan padi, bantuan ayam petelur, hingga bantuan bibit sapi.
Kemudian, dilanjutkan dengan program Nelayan Keren Tangguh dan Berdaya, serta upaya peningkatan konektivitas wilayah melalui pengaktifan pelabuhan feri Tondasi–Torobulu dan layanan penerbangan di Bandar Udara Sugi Manuru. Tak ketinggalan, peningkatan rasio elektrifikasi pun digencarkan melalui program kelistrikan di pulau-pulau dan daerah pesisir.
“Insyaallah, melalui jejaring yang ada, saya bersama Bapak Ali Basa akan terus membuka komunikasi dengan pemerintah pusat untuk meyakinkan agar menggelontorkan kebijakan pembangunannya di Kabupaten Muna Barat. Alhamdulillah, atas doa dan dukungan masyarakat Mubar, upaya tersebut satu per satu mulai membuahkan hasil,” ucapnya.
Salah satu hasil nyata, tambah DW, adalah kunjungan Menteri Pekerjaan Umum (PU) ke Muna Barat. Kehadiran menteri tersebut menjadi sinyal kuat bahwa pusat siap membantu percepatan pembangunan, khususnya di sektor penyediaan infrastruktur strategis seperti sekolah rakyat, infrastruktur jalan melalui program Inpres Jalan Daerah (IJD), serta proyek-proyek yang mendukung kedaulatan pangan seperti rehabilitasi daerah irigasi.
“Inilah titik terang di awal kepemimpinan kami. Semoga terus berlanjut dan mendapatkan support dari segenap elemen masyarakat Muna Barat. Kami menyadari, tanpa komitmen dan kesamaan cara pandang dari semua pihak, arah pembangunan akan sulit tercapai,” tuturnya.
Ia pun mengajak seluruh stakeholder dan masyarakat untuk bergerak bersama mewujudkan Muna Barat sebagai Liwu Mokesa. Khusus untuk aparatur sipil negara (ASN), Darwin menekankan pentingnya kerja sama dan sinergi dalam memikul amanah pembangunan.
“Kita semua akan tercatat dalam sejarah sebagai orang yang baik dalam menjalankan amanah atau tidak. Pilihan itu pada kita sendiri. Arah Muna Barat ke depan di pundak kita semua. Mari wariskan sesuatu yang berharga dan terbaik bagi generasi Muna Barat yang akan datang. Dan saya meyakini, kita yang ada saat ini adalah orang-orang terbaik dan bertanggung jawab dalam mewujudkan Muna Barat yang lebih baik di masa mendatang,” pungkasnya. (*/ST)
Laporan: Adin
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
