18 May 2025
Indeks

Kunker di Mubar, Ketua TP Posyandu Sultra Sosialisasikan Pentingnya Enam Standar Pelayanan Minimal

  • Bagikan
Kunker di Mubar, Ketua TP Posyandu Sultra Sosialisasikan Pentingnya Enam Standar Pelayanan Minimal
Kunker - Ketua TP Posyandu Sultra, Arinta Andi Sumangerukka didampingi Wakil Ketua TP PKK Mubar, Ratna Lada, Bupati Mubar, La Ode Darwin, Wakil Bupati Mubar, Ali Basa, Ketua TP Posyandu Mubar, Rika Purwaningsih Darwin saat mengunjungi posyandu Enggal Waras, di Desa Suka Damai, Kecamatan Tiworo Tengah, Minggu (18/5/2025). (Adin/SULTRATOP.COM).

SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Ketua Tim Pembina (TP) Posyandu Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Arinta Andi Sumangerukka melakukan kunjungan kerja di Kabupaten Muna Barat, Minggu (18/5/2025). Arinta didampingi Wakil TP PKK Sultra, Ratna Lada Hugua bersama rombongan.

Dalam kunjungan kerjanya di Muna Barat, Ketua TP Posyandu Sultra, Arinta Andi Sumangerukka melakukan sosialisasi dan bimbingan serta pembinaan posyandu enam bidang standar pelayanan minimal (SPM). Arinta mengunjungi tiga posyandu yakni Posyandu Wanse, di Desa Kusambi, Kecamatan Kusambi. Kemudian, Posyandu Enggal Waras, di Desa Suka Damai, Kecamatan Tiworo Tengah, dan Posyandu Abtakum, Kelurahan Wamelai, Kecamatan Lawa.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Arinta Andi Sumangerukka mengungkapkan tujuan ia melakukan kunker adalah memberikan bimbingan dan memperluas kapasitas di daerah, agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Selain itu, ia ingin menyapa dan melihat langsung semangat para kader posyandu dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

“Kader posyandu adalah garda terdepan yang akan menerapkan enam SPM di desanya masing-masing. Saya juga melihat SDM kader posyandu di Mubar sangat bagus, dan meminta seluruh kader untuk terus meningkatkan pengetahuannya dalam melayani masyarakat dengan profesional,” kata Arinta Andi Sumangerukka.

Arinta menjelaskan kedatangannya di Mubar juga untuk menyosialisasikan pembinaan posyandu enam SPM. Keenam SPM tersebut yakni pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketentraman, ketertiban umum dan perlindungan perlindungan masyarakat (trantibum linmas), dan sosial.

Ia membeberkan pertama sektor pendidikan, di mana kebutuhan pendidikan dasar untuk anak usia dini masih belum terpenuhi seperti di daerah-daerah terpencil. Kemudian, sektor kesehatan mencakup ketidakoptimalan layanan kesehatan di desa atau kelurahan, termasuk penanganan dan pencegahan stunting, pengobatan TBC, pemeriksaan kesehatan ibu hamil, bayi baru lahir, imunisasi, penyuluhan kesehatan hingga pelayanan bagi orang dengan gangguan jiwa berat.

Selanjutnya, ketiga sektor pekerjaan umum seperti kurangnya sarana dan prasarana air bersih, sanitasi, jamban, MCK, jalan, jembatan, drainase dan fasilitas umum lainnya yang penting untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Keempat sektor perumahan rakyat ini ditandai dengan kurangnya penyediaan rumah layak huni, penataan lingkungan permukiman, dan sosialisasi program perumahan rakyat. Ia juga melihat disepanjang jalan saat menuju Mubar melihat masih ada rumah yang tidak layak huni.

Kelima, sektor trantibum linmas meliputi pelayanan terkait keamanan dan ketertiban masyarakat, seperti sosialisasi tentang hukum, pengamanan lingkungan, dan penanggulangan bencana. Keenam, sektor sosial, yang berkaitan dengan masih kurangnya perlindungan sosial bagi masyarakat desa dan kelurahan, bantuan sosial, pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Arinta mengajak semua pihak untuk terus memperkuat peran posyandu yang siap memberikan pelayanan di berbagai aspek kehidupan masyarakat agar program pemerintah dan pemerintah daerah dapat mencapai sasaran yang tepat.

“Saya melihat SDM kader posyandu sangat baik. Kader posyandu sudah sangat siap memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan enam SPM ini. Saya lihat juga pembinaan terhadap kader sudah baik. Saya senang lihat posyandu Mubar,” tambahnya.

Menurutnya, posyandu mengalami transformasi yang sangat signifikan. Posyandu sudah menjadi lembaga kemasyarakatan desa yang merupakan wadah partisipasi sebagai mitra di desa.

“Posyandu bukan lagi obyek, tetapi sebagai subyek pembangunan desa. Posyandu juga menjadi bagian penting dalam mengambil kewenangan lokal berskala desa yang merupakan implementasi nyata dari otonom desa,” ungkapnya.

Apalagi, tambah Arinta, posyandu tidak hanya berperan melaksanakan pelayanan kepada masyarakat. Tetapi juga, bisa terlibat secara aktif dalam perencanaan, pelaksanaan pembangunan desa, program dan kegiatan pemerintah, sehingga dapat mencapai sasaran yang cepat dan tepat.

Sementara itu, Bupati Mubar, La Ode Darwin menegaskan pemerintah daerah berkomitmen untuk mensuport secara maksimal terkait kegiatan-kegiatan posyandu, PKK hingga dekranasda.

“Ini langkah awal kami (Pemkab Mubar) untuk memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Kami terus bersinergi dengan TP PKK, Dekranasda, Posyandu hingga BKMT,” tuturnya.

Darwin mengatakan pada setiap kegiatan pemerintah daerah, ia selalu melibatkan para ibu-ibu. Hal itu dilakukan untuk mendukung program-program pemerintahan di Mubar menuju Liwu Mokesa.

“Kami baru saja memaksimalkan program-program kami. Kami masih melakukan penataan infrastruktur jalan dan lainnya. Ke depan kami terus bekerja untuk memperbaiki seluruh infrastruktur yang ada di Mubar,” tegasnya. (—)

Kontributor: Adin

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan