2 April 2025
Indeks

Kronologi Oknum TNI dan Warga Keroyok Polisi di Muna Barat

  • Bagikan
Kronologi Oknum TNI dan Warga Keroyok Polisi di Muna Barat

SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Bentrokan terjadi di depan Polsek Tiworo Tengah pada Minggu (30/3/2025) malam. Sejumlah warga bersama oknum TNI yang sedang cuti diduga mengeroyok tiga anggota kepolisian, yakni dua personel dari Polsek Tiworo Tengah dan satu personel Brimob Polda Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dua anggota Polsek Tiworo Tengah yang menjadi korban adalah Bripda HD (23) dan Briptu RD (29), sedangkan dari Brimob Polda Sultra adalah Bripda AMP (24). Terduga pelaku yang merupakan oknum TNI diketahui berinisial Serda AN dan Pratu RD.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Pada malam takbiran terjadi penyerangan terhadap personel Pos Pam Polsek Tiworo Tengah dan personel Brimob Polda Sultra. Ketiga personel mengalami luka-luka. Satu anggota Polsek Tiworo Tengah mengalami luka pada hidung dan mulut, sementara personel Brimob mengalami luka di bagian mulut,” ujar Kasi Humas Polres Muna, Ipda Baharuddin, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya.

Baharuddin menjelaskan, berdasarkan keterangan personel Polsek Tiworo Tengah, kejadian bermula pada Minggu (30/3/2025) pukul 20.30 Wita. Saat itu, personel Polsek Tiworo Tengah bersama anggota Danramil Tikep mengamankan pawai takbir keliling di Tugu Rambutan. Sekitar pukul 23.20 Wita, kegiatan takbiran selesai, dan personel gabungan kembali ke kantor.

Namun, setibanya di Polsek Tiworo Tengah, sejumlah warga bersama anggota TNI yang cuti menggunakan knalpot brong mulai memprovokasi dengan memacu gas tinggi di depan kantor polsek sambil berteriak.

“Sekitar pukul 23.30 Wita, ada warga yang mengendarai sepeda motor Yamaha Jupiter Z1 DT 6810 KD juga memancing dengan gas tinggi di depan mako. Bripda HD kemudian berupaya mengamankan warga tersebut,” kata Baharuddin.

Saat hendak diamankan, tiba-tiba dua oknum TNI yang sedang cuti diduga melakukan pemukulan terhadap Bripda HD hingga korban terjatuh. Kapolsek Tiworo Tengah Ipda Muh Saleh kemudian menarik dan menyelamatkan Bripda HD ke dalam mako.

“Korban Bripda HD mengalami pendarahan di hidung dan langsung dibawa ke RSUD Mubar untuk mendapat perawatan medis,” ungkapnya.

Sementara kejadian yang dialami Briptu RD adalah ketika melihat rekannya dikeroyok, dia berusaha melerai, tetapi justru ikut dipukul di bagian belakang kepala.

“Briptu RD tetap membantu menyelamatkan Bripda HD meski terkena pukulan. Ia merasakan sakit, tetapi tidak ada bekas luka,” jelas Baharuddin.

Sementara itu, Bripda AMP yang mendengar kejadian tersebut langsung menuju Polsek yang berjarak sekitar 500 meter dari rumahnya. Dalam perjalanan, ia berpapasan dengan Serda AN yang merupakan temannya dan menegurnya. Namun, setelah ditegur, Serda AN justru memukul kepala Bripda AMP.

“Tak terima dipukul, Bripda AMP membalas dengan menampar kepala belakang terduga pelaku,” kata Baharuddin.

Beberapa saat kemudian, Serda AN mengajak Bripda AMP berjalan menuju Tugu Rambutan sambil merangkulnya. Namun, setibanya di lokasi, tiba-tiba Serda AN kembali memukul bagian mulut Bripda AMP, disusul Pratu RD yang juga ikut memukul wajahnya.

“Akibat kejadian tersebut, Bripda AMP mengalami luka robek di bibir bawah,” tambahnya.

Baharuddin mengungkapkan bahwa kedua oknum TNI yang diduga terlibat kini telah diamankan oleh Polisi Militer (POM). Sementara itu, sembilan warga yang ikut terlibat dalam pengeroyokan juga telah diamankan dan masih menjalani pemeriksaan. (B/ST)

Laporan: Adin

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan