SULTRATOP.COM, KENDARI — Kepanikan melanda warga dan para peternak di sejumlah wilayah Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra), khususnya di Kecamatan Landono dan Konda. Ratusan ekor sapi dilaporkan mati secara mendadak dalam beberapa hari terakhir.
Kondisi ini memicu kekhawatiran akan merebaknya wabah penyakit menular yang berpotensi mengancam kesehatan hewan dan manusia. Seorang peternak yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan betapa mengejutkannya peristiwa ini.
“Sapi tiba-tiba rebah, lalu langsung mati,” ujarnya pada sultratop.com, Selasa (8/7/2025).
Pernyataan tersebut menggambarkan pola kematian yang sangat cepat dan tak terduga, memperbesar kebingungan dan kecemasan di kalangan peternak.
Pantauan media di lapangan menunjukkan pemandangan memilukan. Sejumlah bangkai sapi tampak tergeletak di area perkebunan dan lahan berlumpur. Beberapa bangkai masih terlihat utuh, sementara lainnya telah menunjukkan tanda-tanda pembusukan. Kehadiran petugas di sekitar lokasi menunjukkan adanya upaya awal untuk menyelidiki penyebab kematian massal ini.
Seorang petugas kesehatan hewan setempat, yang juga meminta identitasnya dirahasiakan, menyampaikan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan data dan mengambil sampel dari bangkai sapi untuk dianalisis di laboratorium.
Pemeriksaan difokuskan untuk mengetahui apakah penyebab kematian terkait penyakit berbahaya seperti antraks, septicaemia epizootica (SE), penyakit mulut dan kuku (PMK), atau lumpy skin disease (LSD). Semuanya merupakan penyakit yang harus diwaspadai di Indonesia.
Mengingat potensi penularan penyakit yang tinggi dan risiko zoonosis (penularan dari hewan ke manusia), petugas mengeluarkan imbauan tegas. Masyarakat dan peternak diminta untuk tidak mendekati, apalagi mengonsumsi, daging dari sapi yang mati secara mendadak.
Penanganan bangkai juga harus mengikuti protokol keamanan yang ketat guna mencegah penyebaran patogen ke lingkungan sekitar.
Keselamatan dan kesehatan masyarakat kini menjadi prioritas utama di tengah ancaman wabah ini.
Hingga berita ini diturunkan, tim media masih berupaya mendapatkan konfirmasi resmi dari Dinas Peternakan Kabupaten Konawe Selatan terkait insiden kematian massal sapi yang menghebohkan tersebut. (B/ST)
Laporan: M8