SULTRATOP.COM, KENDARI – Kebun Raya Kendari kini menjadi salah satu lokasi wisata yang diminati masyarakat Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menikmati suasana damai. Pemandangan yang indah, suasana yang tenang serta udara yang bersih menjadi daya tarik tersendiri.
Kawasan Kebun Raya Kendari berada Nanga-Nanga, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari. Lokasinya yang tidak begitu jauh dari pusat kota menjadikan destinasi ini pilihan tepat untuk berwisata tanpa harus bepergian jauh. Dari pusat kota, Kebun Raya Kendari dapat ditempuh dalam waktu 30 menit menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat.
Aksesnya pun terbilang mudah karena jalanan menuju Kebun Raya Kendari sebagian besar telah teraspal, membuat perjalanan semakin nyaman.
Biaya karcis juga terbilang terjangkau, hanya dengan Rp10 ribu untuk setiap kendaraan hingga Rp5 ribu per orang, sudah bisa menikmati keindahan alam tanpa mengeluarkan biaya yang cukup besar.
Selain tiket murah dan lokasinya dekat, terdapat berbagai fasilitas yang tersedia, seperti camping ground untuk perkemahan, spot foto menarik, taman Ultrabasa, jembatan camping ground, taman pakuli, menara pandang, serta aliran sungai yang diubah menjadi kolam permandian.
Salah satu pengunjung, Nurhayati, mengaku dirinya datang ke Kebun Raya Kendari untuk menikmati suasana libur.
Nurhayati menambahkan, biasanya dirinya menikmati suasana santai di kawasan pedestrian eks MTQ atau di Taman Kantor Balai Kota Kendari. Karena ingin menikmati suasana yang alami, ia dan kerabat memutuskan berkunjung di Kebun Raya.
“Biasanya kita di MTQ atau di tamkot, tapi bosan jadi kita mau menikmati suasana alam yang sehat seperti begini udaranya saja bagus sekali membuat kami lebih nyaman,” ungkapnya ditemui Rabu (14/5/2025).
Ia menganggap, tempat ini menjadi pilihan tepat dan ramah buat kantong, khususnya buat warga Kendari.
“Saya sudah tiga kali berkunjung di sini. Kali ini sudah ada perubahan karena jalur taman sudah dicat jadi tambah bagus dilihat. Harapan saya semoga ada lagi fasilitas yang ditambah, misalnya kolam untuk anak-anak atau sarana penunjang lainnya,” pungkasnya. (B/ST)
Laporan: Bambang Sutrisno