SULTRATOP.COM, LAWORO – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Muna Barat (Mubar), Sulawesi Tenggara (Sultra) menemukan selama satu tahun terakhir (2023-2024), angka kasus tuberkulosis (TBC) di Mubar mengalami peningkatan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mubar La Ode Mahajaya mengatakan, dari tahun 2023 sampai Maret 2024 ini ada 167 kasus TBC di Mubar, 15 orang di antaranya meninggal dunia.
Kata Mahajaya, kasus TBC di Mubar terus mengalami peningkatan yang signifikan. Rata-rata penyakit TBC yang ditemukan adalah yang kebal (MDR) terhadap minimal dua obat antituberkulosis.
Ia menyebut penderita kasus TBC ini dari umur tiga tahun sampai dengan 70 tahun. Paling banyak usia 45 hingga 54 tahun.
“Harusnya sekarang ini, penyakit infeksi seperti TBC ini sudah tidak ada. Untuk penyakit seperti sekarang ini yang muncul harusnya penyakit regeneratif seperti stroke, penyakit jantung dan lainnya. Untuk itu, saya akan memanggil seluruh puskesmas untuk memaparkan kendala apa yang didapatkan sampai kasus TBC ini terus meningkat,” terang Mahajaya saat dihubungi melalui telepon selulernya, Sabtu (9/3/2024).
Mantan Kepala BKPSDM Mubar ini mengungkapkan ada salah satu warga penderita penyakit TBC yang sudah parah dan harus dirujuk. Karena pasien tersebut tidak mempunyai dana, dirinya menggunakan uang pribadinya untuk membiayai rujukan pasien tersebut.
Mahajaya mengatakan, ada dua yang kini menjadi perhatian pihaknya, yakni TBC dan DBD. Makanya, dirinya akan memanggil seluruh programmer di setiap puskesmas karena targetnya tidak tercapai. Bisa jadi pengobatannya ini tidak tuntas.
Menurut Mahajaya, penyakit TBC ini jika obatnya dikonsumsi dengan baik selama enam bulan berturut-turut maka pasti sembuh.
Dia menambahkan, untuk tahun 2024 ini sampai Maret jumlah kasus yang ditemukan 28 orang. Sedangkan yang meninggal dunia akibat kasus TBC ini adalah empat orang.
“Mereka yang terdiagnosis TBC sedang mendapatkan pengobatan. Orang yang kontak erat dengan pasien TBC juga bisa lebih mudah dalam melakukan tindakan pencegahan penularan sehingga meminimalkan penambahan kasus baru,” ucapnya.
“Penyakit TBC ini harus ada perhatian khusus dari pemerintah daerah. Salah satunya kita menyiapkan tempat khusus tersendiri bagi pasien TBC ini,” tambahnya. (—–)
Kontributor: Adin
Editor: Ilham Surahmin