15 April 2025
Indeks

Kapolda Sultra Resmikan Marnit Polairud di Mubar, Bupati Harap Tak Ada Lagi Illegal Fishing

  • Bagikan
Kapolda Sultra Resmikan Marnit Polairud di Mubar, Bupati Harap Tak Ada Lagi Illegal Fishing
Peresmian - Kapolda Sultra, Irjen Pol Dwi Irianto didampingi Bupati Mubar La Ode Darwin dan Wakil Bupati Mubar, Ali Basa saat melakukan pengguntingan pita dalam rangka peresmian Markas Unit (Marnit) Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) yang berada di Desa Tondasi, Kecamatan Tiworo Utara, Selasa (15/4/2025). (Adin/SULTRATOP.COM).

SULTRATOP.COM, MUNA BARAT – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Tenggara (Sultra), Irjen Pol Dwi Irianto meresmikan Markas Unit (Marnit) Kepolisian Perairan dan Udara (Polairud) yang berada di Desa Tondasi, Kecamatan Tiworo Utara, Selasa (15/4/2025).

Kapolda Sultra Irjen Pol Dwi Irianto mengungkapkan peresmian ini bukan hanya momen penting bagi institusi Polri, khususnya Polda Sultra, tetapi juga mencerminkan sinergitas antara Pemerintah Kabupaten Muna Barat (Pemkab Mubar) dengan kepolisian dalam upaya meningkatkan pengawasan serta pengamanan wilayah perairan yang strategis di Mubar.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Saya berpesan kepada Ditpolairud dengan adanya markas unit Polairud ini, tidak ada lagi ada masyarakat yang lakukan illegal fishing, seperti pemboman ikan dan sebagainya. Lakukan sosialisasi kepada masyarakat kalau ada yang melakukan pemboman ikan itu ada ancaman hukumannya dan itu sangat berat,” kata Irjen Pol Dwi Irianto.

Kata Dwi Irianto, pihaknya akan menambahkan personel di marnit agar dapat bekerja sama dengan instansi terkait dalam melakukan penegakan hukum terkait illegal fishing ini. Menurutnya, adanya marnit ini adalah bukti komitmen pemerintah daerah dan kepolisian dalam memperkuat kelembagaan serta menyediakan sarana dan prasana pendukung di wilayahnya.

“Pembangunan Marnit Polairud dilaksanakan melalui dukungan anggaran APBD Mubar dengan total anggaran sekitar Rp400 juta lebih. Pekerjaannya dilaksanakan selama 12 hari kalender,” bebernya.

Untuk itu, ia menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati Mubar dan seluruh pihak yang telah mendukung terwujudnya pembangunan marnit ini. Ia berharap adanya marnit ini dapat menjaga stabilitas keamanan laut dan dapat mendukung kegiatan masyarakat di sekitar pesisir secara optimal.

Ia mengatakan, wilayah laut Mubar ini menyimpan potensi sumber daya laut yang sangat besar, serta menjadi jalur penting aktivitas transportasi dan perekonomian masyarakat.

“Saya minta marnit ini dapat memberikan rasa aman, mendukung penegakan hukum di wilayah perairan dan menjadi mitra strategis masyarakat pesisir dalam menjaga kelestarian laut,” ucapnya.

Sementara Bupati Mubar La Ode Darwin membeberkan bahwa Mubar terdiri dari 81 desa, 5 kelurahan dan 11 kecamatan. Untuk wilayah kepulauan ada sekitar 11 desa yang terpisah dari wilayah daratan Mubar.

Kata Darwin, potensi perikanan di Mubar sangat besar. Sehingga, pemerintah daerah merasa bersyukur dengan hadirnya markas unit Polairud ini. Ia berharap Marnit Polairud ini dapat mengawasi dan memantau kegiatan perikanan tangkap yang ada di perairan Mubar.

“Saya mendapatkan informasi bahwa di perairan Mubar ini illegal fishing baik pemboman ikan, penangkapan ikan dengan menggunakan trol serta pembiusan yang dapat mematikan biota laut dan lainnya. Kami berharap illegal fishing di perairan laut Mubar sudah tidak ada lagi,” ungkapnya.

Darwin juga membeberkan potensi perikanan di Mubar adalah kepiting dan lobster. Kata dia, kepiting di Mubar telah menyuplai pabrik-pabrik atau industri yang ada di Kota Kendari.

Menurut Darwin, masyarakat Mubar masih belum memahami terkait kesadaran hukum tentang illegal fishing ini. Saat menangkap ikan, masyarakat melakukan dengan cara pemboman, memakai pukat trol dan lainnya.

“Dengan hadirnya Marnit Polairud ini dapat meminimalisir terjadinya illegal fishing yang ada di wilayah perairan Mubar. Saya khawatir 3 sampai 4 atau 5 tahun ke depan, potensi perikanan di Mubar sudah habis,” tuturnya.

“Saya mendapat laporan hampir setiap hari aktivitas pemboman ikan sering terjadi,” tambahnya.

Untuk itu, ia menitipkan harapan dengan adanya marnit ini agar dapat bersinergi dengan pemerintah daerah untuk melakukan pengawasan illegal fishing. Ia juga akan melakukan koordinasi untuk memfasilitasi speadboat untuk melakukan patroli laut.

Sebagai informasi, dalam peresmian ini, Kapolda Sultra, didampingi oleh beberapa pejabat utama (PJU) Polda Sultra, Bupati Mubar, La Ode Darwin dan Ketua TP PKK, Rika Purwaningsih, Wakil Bupati Mubar, Ali Basa, Kapolres Muna, Dandim 1416/Muna, pimpinan OPD, camat, kepala desa, dan tokoh masyarakat. (—)

Kontributor: Adin

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan