SULTRATOP.COM, MORAMO UTARA – Kawan Inspirasi Kendari (KI Kendari) kembali menggelar kegiatan tahunan bertajuk Hari Pijar Inspirasi 2025, yang membawa semangat perubahan di tengah keterbatasan akses informasi dan pengenalan profesi di wilayah pelosok pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Kali ini, sebanyak 106 relawan yang terdiri dari inspirator dan dokumentator menyebar ke sembilan sekolah di Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan, untuk menginspirasi anak-anak dengan berbagai cerita dan pengalaman hidup yang mendorong mereka meraih mimpi.
Kegiatan ini merupakan jembatan antara anak-anak dengan mimpi-mimpi besar. Mempertemukan mereka dengan sosok-sosok nyata dari berbagai latar belakang profesi. Mereka yang datang bukan hanya untuk mengajar, tapi juga hadir sebagai gambaran masa depan yang bisa diraih.
Di setiap sekolah, cerita kehangatan dan semangat tersaji dalam bentuk yang berbeda. Salah satunya di SDN 3 Moramo Utara, di mana relawan disambut meriah oleh para siswa dan guru.
Dalam suasana penuh semangat dan keceriaan, anak-anak kelas 1 dan 2 diajak mewarnai gambar yang telah disiapkan oleh panitia. Mereka menuangkan warna-warna cerah ke dalam kertas. Setelah itu, setiap anak diberikan selembar sticky note untuk menuliskan cita-cita mereka—impian polos dari hati yang tulus. Kertas-kertas kecil penuh harapan itu kemudian ditempelkan di pohon impian, sebuah simbol masa depan yang ingin mereka raih dan doakan bersama.
Sementara siswa kelas 3 hingga 5 mengikuti sesi interaktif bersama para inspirator yang membagikan kisah perjalanan hidup dan karier mereka. Ini menjadi ruang terbuka bagi anak-anak untuk bertanya, menyimak, dan mulai percaya bahwa apa yang mereka impikan bisa menjadi kenyataan.
Kepala SDN 3 Moramo Utara, Sutrayeti, mengungkapkan rasa terima kasih dan harapannya terhadap program ini. Bagi para guru, pijar inspirasi bukan hanya menyentuh siswa, tapi juga membuka sudut pandang baru dalam mendidik dan memotivasi anak-anak di wilayah terpencil.
“Kami bersyukur dan berterima kasih karena menjadi salah satu sekolah yang dikunjungi. Anak-anak sangat antusias, mereka menemukan semangat baru. Saya berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dan dikembangkan dengan lebih kreatif agar semakin menarik dan berdampak,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu inspirator, Fitria Handayani, membagikan kisah personalnya. Ia mengaku awalnya merasa tidak percaya diri untuk berbicara di depan publik. Namun, semangat anak-anak membalikkan semua rasa ragu itu.
“Saat melihat mereka begitu antusias dan aktif bertanya, saya justru belajar dari mereka. Saya merasa dibutuhkan dan diberi ruang untuk tumbuh bersama.”
Kegiatan ditutup dengan sesi refleksi yang diikuti seluruh relawan. Dalam lingkaran kecil yang hangat dan emosional, mereka berbagi cerita, tawa, dan bahkan air mata.
Refleksi ini bukan hanya tentang mengenang kegiatan hari itu, tapi juga tentang menyadari bahwa setiap langkah kecil mereka membawa dampak besar bagi masa depan anak-anak.
Adapun sembilan sekolah yang menjadi titik kegiatan, yaitu SDN 2 Moramo Utara, SDN 3 Moramo Utara, SDN 4 Moramo Utara, SDN 7 Moramo Utara, dan SDN 8 Moramo Utara.
Kemudian SDN 10 Moramo Utara, SMPN 21 Konawe Selatan, SMPN 37 Konawe Selatan, dan SMAN 20 Konawe Selatan. (B-/ST)
Laporan: Ainun Mardiyah
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
