SULTRATOP.COM, KENDARI – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka (ASR), menyalurkan tujuh jenis bantuan dalam Program Perlengkapan Seragam dan Sekolah Gratis (Penggaris). Penyerahan bantuan tahap pertama tahun 2025 ini dilaksanakan secara simbolis di SMAN 2 Kendari, Senin (6/10/2025).
Adapun 7 item bantuan tersebut yaitu 30 unit smartboard interactive untuk 3 sekolah, pengadaan mebel sekolah yang terdiri dari 66 ruang kelas untuk 17 sekolah, dan 14 ruang guru untuk 14 sekolah, 27 set alat laboratorium IPA untuk 27 sekolah.
Selanjutnya peralatan praktik kejuruan, 285 unit komputer untuk 18 sekolah, 25 set peralatan pendidikan Penjaskes untuk 25 sekolah, serta seragam sekolah yang terdiri dari 12.750 seragam putih abu-abu dan 12.750 seragam olahraga.
Gubernur ASR menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sultra memiliki tiga langkah strategis untuk menjadikan sektor pendidikan sebagai pilar utama dalam mewujudkan Sultra yang maju, aman, sejahtera, dan religius.
Pertama, peningkatan akses pendidikan melalui pemberian beasiswa pada siswa berprestasi. Kedua, peningkatan mutu pembelajaran melalui rehabiltasi gedung, bantuan sarana dan prasarana, termasuk pakaian seragam sekolah. Ketiga, mendorong pendidikan inklusif melalui penyediaan sarana pembelajaran bagi Sekolah Luar Biasa (SLB).
“Saya sudah cek di SMA 4, bantuan smartboardnya tidak jalan. Kalau saya datang lagi baru itu tidak jalan, berarti ada sesuatu yang terjadi. Kepala sekolah harus bertanggung jawab, kadis harus bertanggung jawab,” ungkapnya.
Ia juga menuturkan bahwa saat ini jumlah penerima bantuan seragam gratis masih sekitar 10 persen dari total siswa di Sultra. Namun, Pemprov Sultra berkomitmen untuk terus menambah jumlah bantuan pendidikan di tahun-tahun mendatang guna meningkatkan mutu pendidikan di seluruh wilayah provinsi.
Sementara itu, Kepala SMAN 2 Kendari, Nur Aida, mengatakan pihaknya menerima bantuan 80 seragam gratis. Selain itu, sekolahnya juga mendapat 10 unit smartboard yang kini telah digunakan di sejumlah kelas.
“Untuk penyaluran seragam gratis, kami ambil data dari penerima Program Indonesia Pintar (PIP), lalu kami tambahkan dengan siswa kurang mampu yang belum terdata di PIP. Kami juga akan terus mendata agar bantuan ini tepat sasaran, sesuai arahan Bapak Gubernur,” ujar Nur Aida. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani