SULTRATOP.COM, KENDARI – Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (FIIKES) Universitas Mandala Waluya (UMW) Kendari mengukuhkan tiga mahasiswa terbaik pada Yudisium ke-XI tahun akademik 2024/2025, Sabtu (23/8/2025). Ketiganya berhasil meraih indeks prestasi kumulatif (IPK) sempurna 4,0 dan 3,96.
Mereka adalah Albert Sulekale dengan IPK 4,0 dari Program Studi (Prodi) Profesi Ners, Pratiwi Anugrah IPK 4,0 dari Prodi Profesi Ners, dan Ahmad Ahyar IPK 3,96 dari Prodi Magister Kesmas.
Ketiganya dikukuhkan sebagai mahasiswa terbaik melalui SK Dekan FIIKES nomor: 0372/UMW.08/VIII/2025.
Dekan FIIKES UMW Kendari, Wa Ode Nova Noviyanti Rachman, mengatakan capaian ketiga mahasiswa itu bukan hanya menjadi kebanggaan pribadi dan keluarga, tetapi juga bukti bahwa FIIKES mampu mencetak lulusan berkualitas tinggi, baik secara akademik maupun karakter.
Menurutnya, mendapatkan IPK sempurna tidaklah mudah. Diperlukan kedisiplinan belajar, manajemen waktu yang baik, serta semangat pantang menyerah. Ia yakin, ketiga mahasiswa itu telah melewati proses panjang dengan konsistensi dan integritas tinggi.
“Pencapaian IPK sempurna adalah hasil dari proses panjang yang tidak hanya menuntut kecerdasan intelektual, tetapi juga komitmen, konsistensi, dan integritas,” ucap Nova.
Ia berharap para lulusan yang telah di yudisium tidak hanya berfokus pada gelar akademik, tetapi juga mampu menjadi tenaga kesehatan yang peduli, berempati, dan siap berkontribusi untuk masyarakat.
Albert Sulekale berhasil mendapatkan IPK 4,0 setelah menyelesaikan studinya di profesi ners dengan masa 1 tahun. Meski kuliah sambil bekerja di RS Santa Anna Kendari, Albert tetap fokus menyelesaikan perkuliahannya.
Lahir di Kendari 11 Agustus 1996, Albert mengaku selalu berserah diri kepada Tuhan yang dibarengi semangat dan kemauan tinggi untuk meraih hasil maksimal. Motivasinya hanyalah ingin membahagiakan kedua orang tuanya melalui capaian positif.
“Usaha tidak menghianati hasil. Untuk adik-adik yang masih kuliah di UMW ini, terus semangat, terus berjuang, bahagiakan orang tua. Itu kuncinya,” kata Albert.
Senada dengan Albert, Pratiwi Anugrah juga menjadikan keluarga sebagai sumber motivasinya. Ia sangat senang dan tidak menyangka bisa mendapatkan IPK 4,0.
Selama kuliah, Pratiwi fokus mempelajari dasar-dasar dalam Prodi yang dipilihnya dan berusaha melakukan yang terbaik. Tidak berhenti di situ, perempuan kelahiran Lapuko 13 Maret 1991 itu mematangkan niat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Sementara itu, Ahmad Ahyar yang meraih IPK 3,96 pada Prodi Magister Kesmas menyebut bahwa menjadi yang terbaik hanyalah bonus. Baginya, yang terpenting adalah kemauan untuk belajar dan terus berusaha memahami.
“Belajar itu tidak mesti di tempat pendidikan saja. Di manapun bisa belajar asal mau,” ujarnya.
Kunci keberhasilannya adalah keterbukaan untuk bekerja sama dengan rekan-rekan, tepat waktu dalam segala hal perkuliahan, serta memahami dan mengikuti arahan dosen.
Pria kelahiran Kendari 14 April 1982 itu kini bekerja di Balai Pelatihan Kesehatan Dinkes Sultra sembari menunggu kesempatan untuk melanjutkan pendidikan S3.
Keberhasilan tiga mahasiswa terbaik itu menjadi bukti bahwa pendidikan bukan hanya tentang menyelesaikan studi, melainkan juga membentuk karakter, menanamkan nilai, dan mempersiapkan pemimpin masa depan. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
