SULTRATOP.COM, KENDARI — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kendari meninjau kondisi infrastruktur akses jalan menuju terminal peti kemas PT Pelindo IV di Bungkutoko, yang menjadi agenda kerja Komisi III pada bulan Juli, Senin (7/7/2025).
Agenda tersebut juga merupakan tindak lanjut dari aksi demonstrasi yang dilakukan oleh lebih dari seratus pengemudi kontainer di DPRD Sultra beberapa waktu lalu. Aksi tersebut merupakan puncak kekesalan para pengemudi yang mengaku sering mengalami kerugian akibat kondisi jalan yang memprihatinkan.
Dari hasil audiensi di DPRD Sultra, diketahui bahwa jalan yang menjadi sorotan tersebut sepenuhnya merupakan tanggung jawab Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, dan statusnya belum diserahkan kepada Pelindo
Ketua Komisi III DPRD Kendari, La Ode Azhar, mengatakan bahwa berdasarkan analisa DPRD dan Dinas PU Kendari, jalan tersebut sebenarnya bisa diaspal. Oleh karena itu, mereka sempat berjanji untuk mengaspalnya dalam waktu dekat.
Namun, setelah dilakukan analisis lebih lanjut, teknisnya jalan tersebut tidak dapat diaspal karena sering dilalui oleh truk kontainer dengan beban berat. Sebagai solusinya, jalan tersebut harus menggunakan beton. Untuk pemasangan jalan beton, Pemkot Kendari harus mengusulkan hal ini kepada pemerintah pusat.
“Ini adalah kondisi yang para driver alami dan kami tidak menyalahkan demonstrasi itu. Kami dukung karena itu juga salah satu cara untuk mengingatkan pemerintah yang punya kewajiban terhadap penanganan infrastruktur,” ucap Azhar.
Azhar menambahkan bahwa Dinas PU Kendari telah mengajukan usulan kepada pemerintah pusat terkait penanganan jalan tersebut. Instruksi Presiden (Inpres) tentang penanganan infrastruktur bisa dimanfaatkan Pemkot Kendari, dengan anggaran maksimal sebesar Rp20 miliar.
Namun, berdasarkan analisis Pelindo yang juga memperhatikan pengalaman sebelumnya, perbaikan jalan menuju terminal peti kemas itu diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp45 miliar. Azhar menyebutkan bahwa pihak Pelindo siap untuk membiayai perbaikan jalan tersebut.
“Kalau Pemkot Kendari mau menghibahkan jalan ini maka besok pun sudah bisa berproses penanganan jalannya,” tuturnya.
Azhar secara pribadi meminta Pemkot Kendari mengkaji secara baik. Jika tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan ke depan berkaitan dengan akses Pemkot, Azhar meminta jalan tersebut untuk dihibahkan saja. Jika itu telah dihibahkan maka hal tersebut tidak akan menjadi sesuatu yang sulit lagi.
“Tadi kami sudah sepakat dengan pihak Pelindo, bahwa sambil menungggu Inpres, sambil menunggu Pemkot menghibahkan atau tidak jalan ini, kita minta CSR Pelindo. Ternyata ada kendala-kendala dalam pemanfaatan CSR, karena itu menjadi materi pemeriksaan. Kenapa Pelindo bisa mengeluarkan anggaran yang bukan asetnya,” ujar Azhar. (B/ST)
Kontributor: Ismu Samadhani
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
