SULTRATOP.COM – Bupati Muna Barat, La Ode Darwin, menegaskan komitmennya menjadikan listrik sebagai jembatan kemajuan bagi wilayah kepulauan. Dalam Forum Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN, ia membeberkan strategi elektrifikasi desa-desa terpencil agar tidak lagi terpinggirkan dari arus pembangunan.
Hal itu disampaikannya ketika menjadi salah satu pembicara dalam RUPTL yang digelar PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulserabar di salah satu hotel di Kota Kendari, Senin (25/8/2025). Ia dipercaya tampil sebagai pembicara karena dinilai cakap dalam memilih kebijakan elektrifikasi untuk menuntaskan problem kelistrikan di wilayah kepulauan Muna Barat.
Forum diseminasi yang dihadiri oleh Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka serta seluruh bupati dan wali kota se-Sultra ini memang bertujuan mendorong percepatan pembangunan kelistrikan di kawasan Sultra.
La Ode Darwin menegaskan, upaya elektrifikasi wilayah kepulauan adalah prioritas utama dalam agenda pembangunan Muna Barat ke depan. Misi ini sudah tertuang dalam RPJMD Muna Barat, yakni pengadaan listrik dan air bersih bagi pulau-pulau kecil.
“Listrik bukan hanya sekedar energi, tetapi juga merupakan penggerak utama pertumbuhan ekonomi, penunjang sektor pendidikan dan kesehatan serta pembuka jalan bagi kemajuan desa dan wilayah terpencil,” tegasnya.
Bupati yang akrab disapa DW ini membeberkan masih ada 11 desa kepulauan di Muna Barat yang belum teraliri listrik. Namun, di tahun 2025 ini empat desa akan segera mendapat aliran listrik, yakni Bero, Gala, Mandike, dan Santigi.
Ia menambahkan, bersama UP2K Sultra pihaknya telah turun langsung melakukan survei lapangan pada Juni lalu. Sisanya, tujuh desa ditargetkan tuntas teraliri listrik hingga tahun 2027.
“Jadi kami sudah turun duluan di lapangan. Kami jemput bola cepat,” tutup La Ode Darwin yang disambut tepuk tangan para bupati serta General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Sulserabar. (*/ST)
Laporan: Adin