9 July 2025
Indeks

Belum Sebulan, Call Center 112 Pemkot Kendari Terima 5.982 Panggilan, Prank Call Jadi Tantangan Serius

  • Bagikan
Belum Sebulan, Call Center 112 Pemkot Kendari Terima 5.982 Panggilan, Prank Call Jadi Tantangan Serius
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran memantau pelayanan Call Center 112. (Foto: istimewa)

SULTRATOP.COM, KENDARI — Belum genap sebulan beroperasi, Call Center 112 Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari sudah menerima 5.982 panggilan. Layanan darurat yang diluncurkan oleh Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, bersama Wakil Wali Kota, Sudirman, pada 100 hari masa kerja mereka, mendapat respons positif dari masyarakat.

Call Center 112 ini dapat diakses secara gratis tanpa dikenakan biaya pulsa, untuk melaporkan berbagai kejadian darurat seperti kebakaran, kecelakaan, kerusuhan, bencana alam, permintaan ambulans, serta gangguan keamanan dan ketertiban umum.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

Setiap panggilan akan langsung diterima oleh petugas Call Taker dan diteruskan ke organisasi perangkat daerah (OPD) terkait melalui sistem dispatcher untuk penanganan cepat. Sistem ini dilengkapi dengan fitur perekam otomatis yang mencatat suara penelepon, nomor telepon, serta lokasi pelapor melalui GPS, memastikan laporan dapat diverifikasi secara akurat dan real-time.

Dari evaluasi awal yang dilakukan selama dua puluh hari operasional, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Kendari mencatat beberapa data penting, antara lain:

  • Jumlah total panggilan masuk: 5.982
  • Panggilan dalam antrian: 2.238 (Panggilan yang belum dijawab namun tercatat dalam sistem sebagai notifikasi)
  • Bukan panggilan darurat: 3.744, terdiri dari:
  • Panggilan valid: 2.522, komunikasi dengan durasi lebih dari 10 detik, meskipun sebagian besar bukan dalam kondisi darurat, melainkan hanya untuk konsultasi atau informasi umum.
  • Panggilan tidak valid (prank/ghost call): 1.222, didominasi oleh panggilan iseng tanpa suara atau langsung ditutup. Jumlah ini mencakup sekitar 33% dari total panggilan dan cukup mengganggu efisiensi layanan.
  • Laporan darurat yang ditindaklanjuti langsung: 166 laporan, yang terverifikasi sebagai kejadian darurat dan segera ditangani oleh OPD terkait di lapangan.
Belum Sebulan, Call Center 112 Pemkot Kendari Terima 5.982 Panggilan, Prank Call Jadi Tantangan Serius
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kendari, Sahuriyanto (kiri) Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran (kanan). (Foto: Istimewa)

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Kendari, Sahuriyanto, mengungkapkan bahwa meski antusiasme masyarakat sangat tinggi, masih banyak yang belum memahami penggunaan nomor darurat 112.

Beberapa laporan yang masuk, seperti ponsel terkunci atau SIM card terblokir, seharusnya tidak diajukan melalui layanan ini. Bahkan, ada laporan palsu yang menyebabkan petugas turun ke lapangan meski tidak ada kejadian yang terjadi.

“Kami terus melakukan edukasi kepada masyarakat agar tidak menyalahgunakan layanan ini. Prank call bukan hanya mengganggu, tapi juga bisa menunda penanganan terhadap warga yang benar-benar membutuhkan bantuan,” ujar Sahuriyanto pada Rabu (9/7/2025).

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menilai bahwa tingginya jumlah panggilan masuk menunjukkan masyarakat mulai sadar akan pentingnya layanan darurat.

“Call Center 112 adalah sarana cepat untuk menghubungkan masyarakat dengan pemerintah. Namun, tingginya angka prank call ini perlu menjadi perhatian serius. Edukasi kepada masyarakat mengenai pemanfaatan layanan darurat menjadi prioritas ke depan,” tambahnya.

Siska juga menekankan perlunya kolaborasi antar perangkat daerah agar respons yang diberikan benar-benar sesuai dengan kebutuhan masyarakat secara cepat dan tepat.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bidang E-Government, Hery, menyampaikan bahwa Call Center 112 merupakan bagian dari upaya transformasi digital layanan publik di Kota Kendari.

Selain sebagai saluran komunikasi darurat, sistem ini juga berfungsi sebagai pusat data yang dapat digunakan untuk memetakan potensi risiko serta kebutuhan layanan masyarakat secara langsung.

“Setiap laporan yang masuk terekam dengan lengkap, termasuk suara penelepon, nomor telepon, dan titik lokasi. Hal ini sangat membantu kami dalam memetakan pola kejadian di lapangan dan menjadi dasar bagi kebijakan yang cepat dan tepat,” jelas Hery.

Pemkot Kendari mengimbau seluruh masyarakat untuk menggunakan layanan Call Center 112 dengan bijak, hanya dalam kondisi darurat yang sebenarnya. Layanan ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam memberikan akses cepat, mudah, dan responsif kepada warga. Satu laporan yang tidak bertanggung jawab dapat menghambat penanganan terhadap mereka yang benar-benar membutuhkan bantuan. (b-/ST)

Laporan: Bambang Sutrisno

Follow WhatsApp Channel Sultratop untuk update berita terbaru setiap hari

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan