SULTRATOP.COM, KENDARI — PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Bank Sultra) menegaskan posisinya sebagai salah satu institusi keuangan daerah dengan performa terbaik di Indonesia setelah berhasil mencatat kinerja impresif hingga Triwulan III tahun 2025. Pencapaian tersebut dipaparkan dalam Media Gathering 2025 yang digelar pada Jumat, 21 November 2025, di Tower Bank Sultra dan dihadiri puluhan jurnalis.
Direktur Utama Bank Sultra, Andri Permana Diputra Abubakar, menyampaikan bahwa kondisi keuangan perseroan hingga September 2025 tetap solid. Total aset tercatat Rp13,5 triliun, Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp10,7 triliun, dan penyaluran kredit berada di angka Rp9,4 triliun.
Melampaui Rata-Rata Nasional
Selain capaian aset dan kredit, keunggulan Bank Sultra tampak jelas pada tingkat kesehatan bank. Tiga indikator utama menunjukkan hasil di atas rata-rata industri nasional:
• CAR 34,88%, unggul jauh dari rata-rata nasional 26,15%.
• NPL 1,12%, jauh lebih rendah dari rata-rata 2,28%.
• BOPO 65,10%, mencerminkan efisiensi operasional yang lebih baik dibanding nasional 82,82%.
Dengan fondasi tersebut, Andri optimistis target laba dalam Rencana Bisnis Bank (RBB) 2025 akan tercapai. Tren laba bersih Bank Sultra dalam empat tahun terakhir juga terus meningkat, dari Rp266,4 miliar (2021) menjadi Rp418,4 miliar (2024).
Peran Bank Sultra terhadap pembangunan daerah terlihat dari kenaikan dividen kepada pemerintah daerah sebagai pemegang saham. Dividen tumbuh dari Rp181 miliar pada 2020 menjadi Rp292 miliar pada 2024, dengan total akumulasi lima tahun terakhir mencapai Rp1,159 triliun.
Bank Sultra terus memperluas penetrasi digital sebagai bagian dari strategi perluasan pasar. Setiap pembukaan rekening kini disertai aktivasi mobile banking.
Hingga September 2025, realisasi pengguna layanan digital tumbuh signifikan:
Bank Sultra Mobile: 115.513 pengguna (target 150.271 pengguna).
Kartu Debit Aktif: 57.151 pengguna (target 90.023 pengguna).
QRIS User: 37.165 pengguna (target 50.135 pengguna).
Merchant QRIS BeST-Q: 1.111 merchant telah bergabung.
Andri menegaskan bahwa Bank Sultra tidak hanya bertransformasi menjadi bank digital modern, tetapi juga memperkuat dukungannya terhadap sektor riil.
Fokus Kredit Produktif di 2025
Bank Sultra mengalokasikan Rp300 miliar untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) tahun 2025, dengan fokus pada sektor pertanian, kehutanan, perikanan (Rp150 miliar), serta perdagangan besar dan eceran (Rp124,117 miliar).
Selain itu, perseroan juga menyalurkan Kredit Usaha Alsintan bekerja sama dengan Kementerian Pertanian dengan kuota Rp15 miliar.
“Bank Sultra hadir untuk memastikan dana dan fasilitas kredit mengalir ke sektor-sektor produktif yang menjadi tulang punggung perekonomian Sulawesi Tenggara,” ujar Andri.
Penguatan Fundamental melalui KUB dengan Bank Jatim
Tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Bank Sultra melalui pembentukan Kelompok Usaha Bank (KUB) bersama Bank Jatim. Kerja sama ini merupakan langkah strategis untuk pemenuhan ketentuan modal inti OJK.
Bank Jatim menempatkan modal Rp100 miliar atau 3,26% saham, tanpa mengubah status kemandirian Bank Sultra. Saham tersebut dapat dibeli kembali oleh pemegang saham daerah jika modal inti Bank Sultra telah mencapai Rp3 triliun.
KUB ini diyakini membuka peluang sinergi bisnis, peningkatan daya saing, serta percepatan transformasi digital.
Di akhir pemaparannya, Andri menyampaikan apresiasi kepada para pemegang saham, nasabah, dan masyarakat Sultra.
“Bank Sultra kini tidak hanya dikenal sebagai bank penyalur gaji ASN. Kami telah bertransformasi menjadi bank umum yang modern, kompetitif, dan siap menyediakan layanan perbankan yang inovatif bagi seluruh masyarakat,” tegasnya.
Bank Sultra menargetkan akhir 2025 sebagai momentum penegasan identitas baru: bank daerah yang tidak hanya tangguh secara finansial, tetapi juga adaptif terhadap perkembangan teknologi, kompetitif, dan berperan besar dalam menggerakkan ekonomi Sultra. (—)
IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI
