SULTRATOP.COM, KENDARI – Sebanyak 632 rumah di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terdampak banjir akibat hujan yang melanda hanya beberapa jam saja pada Kamis (29/2/2024) dini hari. Selain itu, akibat bencana ini seorang warga Kampung Salo meninggal dunia.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Kepala BPBD Kota Kendari, Fadlil Suparman via pesan WhatsApp, masing-masing rumah yang terdampak banjir yaitu di Kecamatan Kendari terdiri dari 36 rumah di Kelurahan Kendari Caddi, dan 255 rumah di Kelurahan Kampung Salo.
Selanjutnya, di Kecamatan Kendari Barat yaitu 4 rumah di Kelurahan Benu Benua, 51 rumah di Kelurahan Lahundape, dan 9 rumah di Kelurahan Sodoha. Di Kecamatan Mandonga, 162 rumah di Kelurahan Labibia, 40 rumah di Kelurahan Mandonga, 4 rumah di Kelurahan Wawombalata, dan 8 rumah di Kelurahan Anggilowu.
Kecamatan Kadia yaitu 28 rumah di Kelurahan Kadia, 1 rumah di Kelurahan Bende, dan 17 rumah di Kelurahan Pondambea. Kecamatan Puuwatu yaitu 12 rumah di Kelurahan Toobuha, dan 2 rumah di Kelurahan Lalodati. Serta Kecamatan Nambo 3 rumah di Kelurahan Bungkutoko.
Sementara itu, korban mengungsi akibat banjir saat ini terdata 3 KK di Kelurahan Benu Benua dan 1 KK di Kelurahan Lalodati.
Fadlil mengungkapkan, akibat dampak banjir tersebut juga mengakibatkan 1 korban jiwa atas nama Talibe Warno, warga Kampung Salo, Kecamatan Kendari. Namun, informasi yang didapatkan bahwa korban tersebut memang sedang sakit keras.
“Bukan korban karena terbawa banjir. Mungkin kaget karena masuk air di rumahnya,” ungkap Fadlil.
Kata dia, dampak banjir di Kampung Salo memang agak parah karena merupakan wilayah hilir sungai Kali Kadia. Ia menyebut, pihak Damkar Kendari yang menangani rumah warga yang kemasukan air banjir dan lumpur di daerah tersebut.
Bencana hidrometeorologi yang diakibatkan hujan tersebut juga menyebebkan 31 rumah lain juga terdampak tanah longsor yaitu di Kecamatan Kendari terdiri dari 1 rumah di Kelurahan Kendari Caddi, dan 9 rumah di Kelurahan Kampung Salo.
Berikutnya, 13 rumah di Kelurahan Sodoha, Kecamatan Kendari Barat, 6 rumah di Kelurahan Mandonga, dan 2 rumah di Kelurahan Wawombalata, Kecamatan Mandonga.
Bencana lain yang terdata pada update bencana BPBD per 29 Februari 2024 pukul 18.00 Wita yaitu 2 pohon tumbang di Kelurahan Korumba, Kecamatan Mandonga. Untuk bangunan rusak lain di antaranya 1 Kantor Lurah Korumba, 1 masjid di Kelurahan Labibia, 1 sekolah di Kelurahan Bende, 1 sekolah Kelurahan Nambo dan 1 sekolah di Kelurahan Bungkutoko Kecamatan Nambo.
“Ada tambahan pohon tumbang di depan Rujab Sekda Sultra baru-baru, tapi sudah ditangani oleh DLH Kota,” tuturnya.
Fadlil mengatakan bahwa saat ini Kota Kendari masih dalam status siaga. Kata dia, jika kondisi ini masih terus berlangsung hingga keesokan harinya, maka ada kemungkinan status akan ditingkatkan.
“Masih siaga darurat, belum tanggap darurat,” ungkapnya.
Dalam penanganan bencana hidrometeorologi tersebut, BPBD Kendari menurunkan 25 personel, dibantu dengan BPBD Sultra, Tagana, TNI-Polri, Dinsos Kota, Damkar Kota, dan DLH Kota Kendari. (===)
Kontributor: Ismu Samadhani