20 February 2025
Indeks

140 Jamaah Umrah Sultra Bermasalah di Malaysia, Smart Hajj.Id Beri Penjelasan

  • Bagikan
140 Jamaah Umrah Sultra Bermasalah di Malaysia, Smart Hajj.Id Beri Penjelasan
Pemilik Smart Hajj.Id, Juleo Adhi Pramana (baju hijau). (Foto: Bambang Sutrisno/Sultratop.com)

SULTRATOP.COM, KENDARI – Sebanyak 140 jamaah umrah asal Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kendala saat transit di Malaysia. Mereka tertahan hingga 29 jam karena visa yang diduga bermasalah. Menanggapi hal ini, pihak Travel Umrah Smart Hajj.Id memberikan klarifikasi terkait insiden tersebut.

Pemilik Smart Hajj.Id, Juleo Adhi Pramana, menegaskan bahwa visa yang digunakan untuk memberangkatkan jamaah umrah tersebut legal.

Iklan Astra Honda Motor Sultratop

“Mengenai tiket palsu, sebenarnya kami bekerja sama dengan pihak vendor tiket. Kami telah melakukan pembayaran lunas berdasarkan lampiran yang ada, seperti jumlah nominal, waktu keberangkatan, dan kepulangan yang sudah terjadwal,” ujar Juleo kepada awak media.

Ia menjelaskan bahwa dalam rute pembayaran telah tercantum jadwal keberangkatan pesawat dari Makassar menuju Kuala Lumpur, lalu ke Jeddah, serta kembali melalui rute yang sama.

Keberangkatan itu mencakup dua grup, yakni perjalanan selama 9 hari dan 12 hari. Menurutnya, semua kebutuhan domestik telah dituntaskan.

“Ternyata, pihak vendor tiket tidak membeli tiket yang kami pesankan. Kami baru diinformasikan tentang hal ini H-6 sebelum keberangkatan. Kami tetap memberangkatkan jamaah karena mendapat jaminan dari pihak vendor,” jelasnya.

Namun, karena tidak bisa berangkat melalui Makassar, pihaknya mengubah rute menjadi Jakarta-Singapura-Jeddah.

“Rombongan pun berangkat. Namun, saat tiba di Filipina, tiket kloter pertama belum dirilis, padahal jamaah sudah berada di imigrasi. Kami lalu mengonfirmasi ke pihak vendor untuk segera merilis tiket, dan tiket pun dikirimkan,” lanjutnya.

Belakangan, tiket yang dikirim tersebut ternyata palsu. Sejumlah jamaah ditolak keluar imigrasi karena namanya tidak terdaftar. Namun, Juleo menegaskan bahwa pihaknya tidak pernah secara sengaja memberikan tiket palsu.

Jamaah Tertahan di Malaysia

Salah satu jamaah umrah, Muhammad Sanusi Bafadal (68), menceritakan pengalamannya saat tertahan di Bandara Malaysia selama 29 jam. Ia mengatakan bahwa pihak imigrasi hanya memberikan air minum, sementara makanan disediakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).

“Ketika di Malaysia, visa kami dikumpulkan dan diperiksa. Ternyata tidak terdaftar. Setelah beberapa waktu, pihak KBRI membantu kami dan akhirnya tiket perjalanan kembali tersedia,” ungkap Sanusi.

Sanusi juga menceritakan kejadian tragis yang dialami salah satu rekannya di dalam pesawat.

“Di dalam pesawat, salah satu teman saya merasa gelisah. Saya sempat memijat punggungnya agar merasa lebih baik. Setelah pesawat mendarat, ketika hendak berdiri, ia tiba-tiba terjatuh dan tak sadarkan diri,” ceritanya.

Kru pesawat hingga pilot berusaha memberikan pertolongan pertama, namun nyawa rekannya tak tertolong.

Setelah kejadian tersebut, Sanusi sempat ditahan oleh kepolisian Malaysia untuk dimintai keterangan sebagai bagian dari rombongan jamaah asal Indonesia. Namun, ia akhirnya dibebaskan dan bisa melanjutkan perjalanan pulang ke Indonesia.

“Jujur, kami tidak ditelantarkan oleh pihak travel. Meskipun harus berpindah-pindah pesawat, kami tetap dijamin,” pungkasnya.

Smart Hajj.Id Tak Berizin

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) memastikan travel umrah Smart Hajj.Id yang diduga menelantarkan 140 jemaah umrah asal Sultra tidak mengantongi izin.

Kepala Bidang Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sultra, Muhammad Lalan Jaya, mengatakan, berdasarkan daftar penyelenggara perjalanan ibadah umrah (PPIU), Smart Hajj.Id dipastikan tidak mengantongi izin dari Kemenag Sultra.

“Terkait pelaksanaan aktivitas umrah sejauh ini tidak konfirmasi langsung ke kita, seharusnya yang bersangkutan memberikan konfirmasi pada kami kantor kementerian agama tingkat kabupaten/kota untuk melakukan pembinaan. Dalam hal ini, melalui bimbingan manasik itu. Karena tidak ada undangan kami pun tidak bisa memberikan bimbingan terhadap jemaah umrah,” terangnya ditemui Senin (17/2/2025). (B/ST)

 

Laporan: Bambang Sutrisno

IKUTI BERITA DAN ARTIKEL KAMI


  • Bagikan