SULTRATOP.COM, MUBAR – Harapan warga di wilayah kepulauan Muna Barat (Mubar) untuk menikmati terang listrik akhirnya menemukan titik terang. Sebanyak 11 desa yang selama ini hidup tanpa aliran listrik PLN, akan segera tersambung jaringan listrik secara bertahap mulai tahun 2025 hingga 2027 mendatang.
Langkah ini menjadi bukti nyata komitmen Bupati Mubar La Ode Darwin dalam mewujudkan pemerataan pembangunan hingga ke pelosok pulau. Pada tahun 2025 ini, ada empat desa dari 11 desa di wilayah kepulauan yang akan menikmati kebutuhan listrik yakni Desa Gala, Bero, Santigi, dan Mandike.
La Ode Darwin mengatakan dengan akan dibangunnya jaringan listrik di empat desa ini merupakan komitmen untuk terus bergerak membangun Mubar dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
“Alhamdulillah, PT PLN akan melakukan pembangunan jaringan listrik mulai tahun 2025 ini hingga 2027 nanti. Di tahun 2025 ini, ada empat desa yang akan dibangunkan jaringan listrik. Kemudian, tahun 2026 ada tiga desa, dan 2027 ada empat desa lagi,” kata Bupati Mubar, La Ode Darwin ditemui di kantor bupati, Kamis (17/7/2025).
Kata DW, sapaan akrabnya, dengan dibangunnya jaringan listrik di wilayah pesisir membuatnya sangat senang dan terharu. Sebab, selama ini masyarakat sangat membutuhkan listrik dan air bersih.
“Percepatan pemenuhan kebutuhan listrik dan air bersih ini merupakan bagian dari komitmen pemerataan pembangunan di Mubar. Apalagi, pemenuhan layanan kebutuhan listrik ini sebagai salah satu upaya pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mempercepat pembangunan daerah,” ucapnya.
Jika nanti jaringan listrik sudah dibangun, DW menegaskan akan menanggung seluruh biaya pemasangan aliran listrik dari rumah ke rumah. Yang pasti, masyarakat hanya membeli saja token atau pulsa listriknya.
“Jadi, semua pemasangan instalasi listrik kita akan tanggung dan gratis untuk masyarakat. Tinggal masyarakat beli pulsanya saja,” tegasnya.
Sementara itu, Manager PLN Unit Pelaksana Proyek Ketenagalistrikan (UP2K) Sulawesi Tenggara (Sultra), Joni A H Sitorus menyebut, di tahun 2025 ini ada empat desa yang akan dibangun jaringan listriknya yakni Desa Gala, Bero, Santigi, dan Mandike. Kemudian, di tahun 2026 ada tiga desa yakni Tasipi, Katela, dan Pasi Padangan.
Selanjutnya, di tahun 2027 jaringan listrik akan dibangun di empat desa yakni Santiri, Tiga, Kangkonawe, dan Maginti.
“Alhamdulillah, akan dibangunnya jaringan listrik yang ada di pulau-pulau adalah buah dari kerja keras Bupati Mubar, La Ode Darwin. Bersama Bupati Mubar, kita (PLN) juga sudah melakukan survei atau kunjungan ke desa-desa yang belum berlistrik PLN,” ucapnya.
Kata Joni, berdasarkan laporan di Mubar ada 11 desa yang belum teraliri listrik. Untuk pembangunan jaringan listrik di wilayah kepulauan akan dibangun bertahap dalam waktu tiga tahun.
“Jadi, selama tiga tahun ini, pembangunan jaringan listrik di 11 desa akan dieksekusi. Kita berharap lima tahun ke depan seluruh wilayah di Mubar sudah teraliri listrik,” bebernya.
Joni menjelaskan, sumber energi jaringan listrik yang dibangun adalah pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) individual yang komplit dengan baterai. Untuk itu, ia mengimbau kepada masyarakat untuk tidak khawatir dengan jaringan listrik ini, sebab yang akan dibangun ini akan dioperasikan dan dipelihara oleh PLN.
“Masyarakat nanti akan menjadi pelanggan listrik dari PLN seperti yang ada di daratan. Nantinya, setelah pembangunan jaringan listrik ini, kita akan kembali melakukan sosialisasi di tengah masyarakat. Yang jelas, masyarakat bisa menikmati listrik selama 24 jam,” jelasnya.
Dia menambahkan, terkait daya penggunaan listrik dan karena masuk daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) adalah 900 VA. Namun, jika nanti ada di wilayah yang berpotensi menjalankan bisnis (coolstores) untuk binaan masyarakat atau bagian dari peningkatan ekonomi masyarakat, disediakan juga 2200 VA.
“Tetap yang 2200 VA ini pelanggan prabayar PLN, dengan kategori bisnis, bukan pelanggan rumah tangga. Jadi, bagi masyarakat yang berada di daerah 3T dianggap masyarakat yang berhak subsidi listrik dan tarifnya lebih murah,” tegasnya. (*/ST)
Laporan: Adin